Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Bupati Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, HM Sukiman Azmy mengapresiasi kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui program desa bebas riba keluarga sejahtera (Berkah) yang dijalankan oleh Koperasi Baituttamkin di daerah setempat.
"Program desa bebas riba ini cukup bagus untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya dalam keterangan tertulisnya di Selong, Sabtu.
Untuk itu, Bupati Sukiman meminta OPD terkait untuk kerja sama menindaklanjuti program desa bebas riba tersebut. BPKAD juga diminta untuk mempertimbangkan dana yang bisa dihibahkan kepada lembaga itu.
"Program ini kita akan bahas lebih lanjut bersama dengan Baznas dan PT Bank NTB," katanya.
Sementara itu, Pengurus Koperasi Baituttamkin Ihsan mengatakan bahwa di Lombok Timur saat ini telah terbentuk 33 kelompok di 5 kecamatan dengan anggota seluruhnya sekitar 3.000 orang. Pembentukan kelompok masyarakat itu melalui tahapan-tahapan proses rekrutmen, seleksi uji kelayakan sebelum pengesahan kelompok, serta internalisasi nilai-nilai.
"Dalam kelompok yang beranggotakan 5 orang itu diikat dengan komitmen dan kekompakan," katanya.
Ia mengatakan, kelompok yang dibentuk tidak semata-mata untuk mendapatkan uang, namun yang tidak kalah pentingnya, setiap anggota dilatih selama empat hari untuk ditanamkan sikap disiplin dan sikap amanah.
"Apabila ada salah seorang anggota yang tidak disiplin maka kelompoknya dibubarkan," katanya.
Ia mengatakan, uji amanah dilakukan dengan memberikan sejumlah uang pada saat pertemuan untuk dibawa kembali dalam keadaan utuh di setiap pertemuan berikutnya.
"Artinya, uang yang diberikan tidak boleh digunakan untuk apapun," katanya.
Jika nilai-nilai tersebut sudah dimiliki oleh masing-masing kelompok, kata dia, barulah mulai dilaksanakan berbagai program seperti simpan pinjam, jual beli atau bagi hasil, tabungan, dan asuransi.
Berdasarkan perkembangan evaluasi program pemberdayaan ekonomi yang dilaksanakan pada semua kelompok, kini dana yang telah digulirkan dalam kelompok telah mengalami perkembangan yang cukup pesat.
"Kami mengharapkan seluruh pihak terkait dapat berkontribusi dan menjalin kerja sama di masing-masing lembaganya untuk mengembangkan program pemberdayaan tersebut secara lebih luas," katanya.
Berita Terkait
Sumbawa Barat mendukung gerakan anti-riba
Kamis, 13 Juli 2023 8:12
Pemkab Sumbawa Barat dukung gerakan anti-riba
Rabu, 12 Juli 2023 19:49
Sandiaga Uno jelaskan bank infaq solusi modal usaha
Jumat, 19 Mei 2023 6:16
MUI menetapkan pinjol haram karena riba, mengancam, dan membuka aib
Kamis, 11 November 2021 21:58
Ratusan pengusaha NTB ikut komunitas masyarat tanpa riba
Kamis, 24 Januari 2019 17:00
NTB Kembangkan Kawasan Bebas Riba
Jumat, 25 Agustus 2017 19:18
92 Persen Nasabah Bank di NTB Manfaatkan "Riba"
Kamis, 12 Februari 2015 20:36
RKPD 2025 Pemkab Lombok Timur sasar 21 program prioritas
Kamis, 18 April 2024 20:12