Anggota DPR-RI siap perjuangkan aspirasi dari warga Malaka

id DPR,Yohanis Fransiskus Lema,Nelayan

Anggota DPR-RI siap perjuangkan aspirasi dari warga Malaka

Anggota DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (kanan) dan Ketua Pospera Malaka Paskalis Wandelinus Nahak (kiri) di Gedung DPR RI, Jakarta. ANTARA/Dokumentasi Pribadi

Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI Yohanis Fransiskus Lema menyatakan siap memperjuangkan aspirasi warga Kabupaten Malaka, Nusa Tengara Timur. "Aspirasi masyarakat itu disampaikan lewat Ketua Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Malaka, saudara Paskalis Wandelinus Nahak," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Aspirasi itu terkait dengan kondisi nelayan tradisional dan kebutuhan akan alat tangkap perikanan. Dia akan memperjuangkan aspirasi itu melalui rapat kerja bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Ia menyebutkan aspirasi itu, di antaranya aktivitas perusahaan penangkapan ikan skala besar di Kabupaten Malaka. Wilayah itu berbatasan langsung dengan Laut Timor. Menurut dia, pemerintah melalui kementerian terkait dapat menertibkan aktivitas penangkapan yang meresahkan nelayan lokal.

"Saya juga mendorong Pemerintah dapat membantu masyarakat nelayan dengan fasilitas alat tangkap berupa fasilitas alat yang memadai sehingga menunjang hasil tangkap nelayan dan peningkatan ekonomi nelayan kecil," katanya menegaskan.

Baca juga: Komisi XI DPR minta perusahaan sawit salurkan CSR
Baca juga: Wakil Ketua DPR terima kunjungan Wagub Samarkand


Selain itu, dia juga akan mengupayakan bantuan bagi pembudi daya udang dan ikan bandeng dalam hal bantuan bibit. Sementara itu, Ketua Pospera Malaka Paskalis Wandelinus Nahak mengatakan bahwa aspirasi itu merupakan harapan masyarakat kepada wakil mereka di DPR RI.

Wandelinus mengungkapkan bahwa aktivitas kapal skala besar mengakibatkan berkurangnya hasil tangkap nelayan kecil. Bahkan, kapal perusahaan tersebut merusak dan mengambil hasil tangkap nelayan dari alat tangkap nelayan lokal yang sudah mereka pasang di tengah laut.

Selain itu, belum adanya upaya serius dari pemerintah untuk membangun tempat pelelangan ikan sebagai kontrol harga hasil tangkapan nelayan. "Nelayan sangat mudah dipermainkan oleh tengkulak," ujarnya.