PHRI NTB: kegiatan pemerintahan dominasi okupansi hotel

id PHRI NTB, okupansi hotel berbintang, dominasi kegiatan pemerintahan

"Ada peningkatan okupansi yang signifikan, dan itu karena kegiatan pemerintahan seperti rapat, pelatihan, dan kegiatan pemerintahan lainnya," kata I Gusti Lanang Patra.
Mataram (Antara Mataram) - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Nusa Tenggara Barat I Gusti Lanang Patra menyatakan tingkat hunian kamar hotel berbintang di wilayah NTB beberapa bulan terakhir, meningkat dan didominasi oleh kegiatan pemerintahan.

"Ada peningkatan okupansi yang signifikan, dan itu karena kegiatan pemerintahan seperti rapat, pelatihan, dan kegiatan pemerintahan lainnya," kata I Gusti Lanang Patra, di Mataram, Rabu.

Ia mengatakan semakin mendekati akhir tahun, semakin banyak kegiatan pemerintahan di hotel dan restoran, dan umumnya dilakukan di hotel berbintang.

Hal itu merupakan fenomena yang sering terjadi, yang diduga erat kaitannya dengan upaya "menghabiskan" uang negara, namun dapat dipertanggungjawabkan sesuai produr dan ketentuan yang berlaku.

"Bagi kami pengelola hotel, semakin banyak kegiatan yang dipusatkan di hotel dan restoran maka akan menambah pendapatan, dan tentunya pelayanan optimal terhadap para tamu hotel tetap menjadi prioritas," ujarnya.

Lanang menyebut tingkat hunian hotel berbintang dalam enam bulan terakhir mencapai 50 hingga 70 persen dari total kapasitas kamar.

Umumnya didominasi oleh panitia dan peserta kegiatan pemerintahan, selain wisatawan mancanegara dan domestik.

"Kalau di daerah perkotaan umumnya wisatawan domestik, kalau di lokasi wisata atau resor paling banyak wisatawan mancanegara," ujarnya.

Lanang menyebut kapasitas kamar hotel berbintang di Pulau Lombok mencapai 5.500 unit, dan sedang bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah hotel berbintang hingga mencapai 50 unit.

Penambahan kamar hotel bintang diperkirakan mencapai 1.000 unit sampai akhir Desember 2013, sehingga kapasitas kamar hotel bintang di akhir tahun mencapai 5.500 unit.

"Biasanya mulai September hingga Desember pesanan kamar hotel bintang menunjukkan peningkatan tajam. Umumnya untuk kepentingan kunjungan wisatawan hingga liburan Natal dan perayaan Tahun Baru," ujar Gusti yang kesehariannya merupakan General Manager Hotel Lombok Raya, hotel berbintang tiga yang terletak di Kota Mataram, ibukota Provinsi NTB.

Menurut Gusti, sejak tiga tahun terakhir ini terjadi tren peningkatan tingkat hunian kamar hotel berbintang di Pulau Lombok, meskipun "high season" hingga "peak season" masih terjadi pada bulan tertentu.

Peningkatannya berkisar antara 10-20 persen, dan bisa mencapai 30 persen karena cukup banyak pertemuan nasional dan internasional yang akan digelar.

Dengan demikian, peningkatan tingkat hunian kamar hotel dipengaruhi oleh banyaknya kegiatan rapat atau pertemuan skala nasional yang digelar di sejumlah hotel berbintang di NTB.

NTB merupakan salah satu daerah wisata `MICE` atau tempat pertemuan untuk mendukung program sejuta wisatawan pada 2012 yang dicanangkan Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi. (*)