Distribusi logistik pemilu di NTB capai 95 persen

id Distribusi logistik pemilu di NTB capai 95 persen

"Sudah 95 persen, yang terisa hanya distribusi surat suara karena ada sedikit masalah," kata Ketua KPU Provinsi NTB Lalu Aksar Anshory.
Mataram (Antara Mataram) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengklaim, distribusi logistik Pemilu 2014 di provinsi itu telah mencapai 95 persen.

"Sudah 95 persen, yang terisa hanya distribusi surat suara karena ada sedikit masalah," kata Ketua KPU Provinsi NTB Lalu Aksar Anshory, di Mataram, Jumat.

Ia mengatakan, masalah pada distribusi surat suara itu hanya terletak pada kelebihan dan kekurangan stok, namun bukan merupakan persoalan substansial.

Terjadi kelebihan stok surat suara di sejumlah kabupaten, seperti di Dompu dan Bima yang mencapai 18.146 lembar.

Sementara kekurangan stok surat suara juga terjadi di beberapa kabupaten, namun kekurangannya hanya 8.161 lembar.

"Tentunya, surat suara yang lebih dialihkan ke daerah yang kekurangan, dan itu bukan masalah karena masih ada waktu sebelum hari pemungutan suara," ujarnya.

Khusus surat suara DPR, terjadi kelebihan sebanyak 14.606 di sejumlah kabupaten/kota, namun di beberapa kabupaten/kota seperti di Dompu dan Kabupaten Bima justru kekurangan sebanyak 1.403 lembar.

Secara keseluruhan, surat suara yang kurang mencapai 18.439 lembar pada sejumlah kabupaten/kota, sementara kelebihannya surat suara sebanyak 65 ribu lembar.

"Hal itu tidak menjadi masalah karena memang harus ada surat suara cadangan yakni dua persen dari total DPT (Daftar Pemilih Tetap) atau sebanyak 69.365 ribu dari 3,46 juta lebih pemilih," ujarnya.

Aksar optimistis, distribusi surat suara akan rampung 100 persen di tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS) tiga hari sebelum hari pemungutan suara, dan di tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS) satu hari sebelum pemungutan suara.

"Sekarang semua logistik pemilu sudah ada di kabupaten/kota, dan secara bertahap didistribusi ke kecamatan dan desa hingga TPS," ujarnya.

Aksar mengakui, sebelum logistik pemilu didistribusikan ke berbagai kabupaten/kota hingga kecamatan dan desa, terlebih dahulu dilakukan pemetaan potensi kendala teknis, antara lain akibat cuaca buruk.

"Kami petakan kendalanya, antisipasi cuaca terutama di beberapa titik yang terjadi banjir, tanah longsor, yang dapat menggangu kelancaran transportasi. Sejauh ini, lancar, meskipun ada yang harus menggunakan sampan, jasa transportasi kuda, di beberapa titik distribusi," ujarnya.

Bahkan, KPU provinsi dan kabupaten/kota di NTB sepakat lebih dulu mendistribusikan logistik pemilu ke daerah-daerah terpencil atau lokasi yang diperkirakan bakal terkendala cuaca buruk.

Logistik pemilu itu yakni kotak suara, bilik suara dan beragam sampul, yang jumlahnya sesuai kebutuhan yakni kotak suara sebanyak empat unit setiap TPS (Tempat Pemungutan Suara) dan dua unit bilik suara setiap TPS. Jumlah sampul juga sesuai kebutuhan.

Namun, sebagian kotak suara dan bilik suara terbuat dari kertas karton atau kardus, selain terbuat dari aluminium.

"Khusus kotak suara yang terbuat dari karton atau kardus itu merupakan tambahan. Sebelumnya sudah ada bilik suara dan kotak suara yang terbuat dari aluminium," ujarnya.

Pemilih pemilu legislatif di NTB, diperkirakan sebanyak 3,46 juta lebih jiwa (masih proses validasi sampai 14 hari sebelum pemungutan suara), yang akan menggunakan hak pilihnya pada 12.020 unit tempat pemungutan suara (TPS) yang menyebar di 1.137 desa/kelurahan pada 10 kabupaten/kota. (*)