Delegasi ASEAN gelar pertemuan transportasi di NTB

id Delegasi ASEAN gelar pertemuan transportasi di NTB

Delegasi ASEAN gelar pertemuan transportasi di NTB

Delegasi dari negera-negara ASEAN menggelar pertemuan dua tahunan bidang transportasi, di kawasan wisata Senggingi, Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis. (Pertemuan delegasi ASEAN bidang transportasi)

"Seperti yang direncanakan dalam Cetak Biru Asean Economic Community," ujar Sekretaris Jendral Kementerian Perhubungan Leon Muhammad.
Mataram (Antara Mataram) - Delegasi dari negera-negara ASEAN menggelar pertemuan dua tahunan bidang transportasi, di kawasan wisata Senggingi, Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis.

Pertemuan kelompok kerja fasilitasi ASEAN atau delegasi anggota ASEAN Working Group bidang transportasi itu, membahas sisi penting transportasi yang berdampak terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara.

Hadir dalam pertemuan internasional itu, Sekretaris Jendral Kementerian Perhubungan Leon Muhammad, dan para pejabat utama Kementerian Perhubungan Indonesia, dan anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi NTB.

Leon mengatakan, transportasi yang baik dan efisien akan meningkatkan integrasi dan efisiensi transportasi yang akan mewujudkan visi pasar tunggal dan basis produksi.

"Seperti yang direncanakan dalam Cetak Biru Asean Economic Community," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur NTB H Muh Amin mengapresiasi pelaksanaan pertemuan delegasi ASEAN bidang transportasi di wilayah NTB, dan diyakini akan berdampak positif terhadap kemajuan sektor transportasi di daerah itu.

"Dipilihnya NTB sebagai lokasi pertemuan, tentu karena memiliki nilai strategis, dan tentunya memiliki arti penting bagi pengembangan bidang transportasi, khususnya antar negara-negara ASEAN," ujarnya.

Amin mengungkapkan bahwa Pulau Lombok memiliki keindahan alam dan budaya yang memesona, dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Provinsi NTB beberapa tahun terakhir, isu transportasi dan pariwisata senantiasa menjadi hal yang mendapat perhatian serius.

Dilihat dari letak geografisnya, NTB mempunyai posisi strategis, antara lain berada pada jalur lintas trans-nasional yakni Banda Aceh�Kupang Nusa Tenggara Timur, diapit dua alur pelayaran internasional, yakni alur pelayaran selat Lombok dan alur pelayaran selat Timor.

Selain itu, berada pada lintasan tujuan wisata utama dunia, yakni Bali�Komodo (NTT)-Tana Toraja (Sulawesi Selatan), yang sering disebut segitiga emas pariwisata Indonesia.

"Posisi geografis ini, tentunya mempunyai nilai positif atas berbagai keuntungan yang telah kami peroleh, maupun yang masih menjadi potensi untuk dioptimalkan kemanfaatannya. Namun posisi tersebut juga sekaligus mengandung nilai negatif, yang tentunya harus kami antisipasi potensi dampak buruk yang mungkin ditimbulkannya," ujarnya.

Sesuai Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)koridor lima, yang menetapkan NTB bersama dua provinsi tetangga, yaitu NTT dan Bali sebagai sentra produksi pangan nasional dan gerbang pariwisata nasional.

"Karena itu, kami terus berupaya untuk menata, memberdayakan dan meningkatkan infrastruktur. Alhamdulillah, berbagai infrastruktur utama sebagai pendukung aktifitas ekonomi masyarakat, seperti ketersediaan jalan, jembatan dan infrastruktur dasar lainnya, terus dibangun dengan cukup merata di seluruh wilayah NTB," ujarnya.

Pemprov NTB pun optimistis, dengan kondisi infrastruktur yang semakin baik, daerah itu akan semakin nyaman untuk dikunjungi dan semakin mampu bersaing dengan daerah-daerah tujuan pariwisata nasional maupun internasional ternama lainnya.

Dalam konteks itulah, Pemprov NTB sangat mendukung pertemuan regional bidang fasilitasi transportasi antar negara-negara ASEAN, yang diharapkan akan sangat strategis untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di antara negara ASEAN, termasuk berbagai kerjasama lainnya.

Forum yang membahas kerjasama fasilitasi transportasi antar negara-negara ASEAN itu, diharapkan akan berkontribusi signifikan dalam terwujudnya komunitas masyarakat ASEAN pada 2015.

"Selain itu, akan mendorong ASEAN sebagai salah satu sentra ekonomi regional di kawasan Asia, khususnya menjadikan perpindahan barang, jasa, investasi, keahlian tenaga kerja, serta aliran modal, yang diyakini akan berlangsung secara lebih efisien," ujar Amin.

Dia juga berharap pertemuan ASEAN itu mampu menghasilkan berbagai rekomendasi aplikatif dalam memperlancar arus transportasi antara negara-negara ASEAN, serta memberikan dampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di kawasan ASEAN. (*)