KPA Temukan Kasus IMS Usia 14 Tahun

id KPA

Kasus itu ditemukan saat mengunjungi di puskesmas layanan komprehensif berkesinambungan (LKB) HIV/AIDS di Kota Mataram tahun 2014
Mataram,  (Antara)- Komisi Penanggulangan AIDS Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menemukan kasus infeksi menular seksual (IMS) pada remaja usia 14 tahun di daerah ini.

"Kasus itu ditemukan saat mengunjungi di puskesmas layanan komprehensif berkesinambungan (LKB) HIV/AIDS di Kota Mataram tahun 2014," kata Sekretaris I KPA Kota Mataram dr Margaretha Cephas di Mataram, Kamis.

Dikatakannya, dari 2.621 kunjungan ke lima puskesmas LKB yakni Puskesmas Karang Taliwang, Pagesangan, Dasan Agung, Cakranegara dan Ampenan, terdiagnosa 1.560 IMS dari bulan Januari hingga Juli 2014.

"Usia termuda 14 tahun dan ada juga 137 kasus berusia 15-19 tahun," katanya.

Menurutnya, penemuan IMS pada seseorang berusia 14 tahun itu kemungkinan terjadi karena situasi dan perilaku remaja, serta makin canggihnya teknologi sehingga anak-anak mudah mengakses berbagai situs yang diinginkan.

Terkait dengan itu, untuk meminimalkan kasus tersebut, pihaknya saat ini sedang menyusun program pencegahan melalui pembentukan fasilitator remaja dari orang tua dan remaja yang merupakan perwakilan enam kecamatan se-Kota Mataram.

"Setiap kecamatan akan diwakili oleh tiga orang remaja dan orang tua, yang akan dibina dan diberi pembekalan tentang pemahaman kesehatan reproduksi. Mereka nantinya bisa menginformasikan secara berantai," katanya.

Hal ini penting agar para remaja dan orang tua tahu bahwa masa "akil baligh" baik pada anak laki-laki maupun perempuan merupakan masa rentan. Akibatnya, ketertarikan terhadap lawan jenis hanya karena hormonal.

"Oleh karena itu, peranan dan komunikasi orang tua dengan anak harus benar-benar jujur dan terjalin erat," katanya.

Adapun pembekalan yang akan diberikan terhadap fasilitaror tersebut selain tentang kesehatan reproduksi, juga gaya hidup remaja, gejala IMS, serta gejala penyalahgunaan narkoba di rumah dan di sekolah.

"Harapannya, agar dapat diminimalkan terjadinya peningkatan kasus-kasus IMS yang merupakan pintu masuk terkena HIV/ AIDS," katanya.

Penemuan kasus itu merupakan salah satu dampak dari gencarnya program KPA melalui sosialisasi program "aku bangga aku tahu pengecegahan HIV/AIDS" yang dilakukan terhadap para remaja di Kota Mataram melalui sekolah dan guru.