Dekranasda NTB tak dapat Dana Hibah Promosi

id Dekranasda NTB

Tahun ini kami tidak dapat dana hibah, sehingga promosi yang dilakukan secara mandiri tidak ada lagi
Mataram,  (Antara) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah Nusa Tenggara Barat menghentikan semua bentuk kegiatan promosi di dalam dan luar negeri menggunakan dana APBD karena tidak mendapatkan dana hibah dari pemerintah provinsi pada 2014.

"Tahun ini kami tidak dapat dana hibah, sehingga promosi yang dilakukan secara mandiri tidak ada lagi," kata Bendahara Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Nusa Tenggara Barat (NTB) Hamka, di Mataram, Senin.

Tidak seperti tahun sebelumnya, kata dia, pihaknya bisa menggelar promosi hingga ke Jepang, sekaligus melihat peluang pasar produk kerajinan NTB di negeri Sakura tersebut.

Beberapa kegiatan promosi di dalam daerah dan regional juga digelar pada 2013, seperti "Fashion Week" dan beberapa kegiatan yang bertujuan memperkenalkan produk kerajinan unggulan NTB kepada masyarakat Indonesia.

Menurut Hamka, pihaknya tidak mendapatkan dana hibah untuk kegiatan promosi pada 2014, sejak adanya Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pemberian Dana Bantuan Sosial dan Hibah.

Dalam regulasi tersebut dijelaskan bahwa tidak dibolehkan suatu yayasan menerima dana hibah dua kali berturut-turut. Permendagri tersebut juga mengatur penyaluran dan pencairan bantuan sosial dan hibah tidak lagi melalui bagian keuangan, melainkan pada bagian kesejahteraan rakyat (kesra).

"Jadi Dekranasda termasuk dalam lembaga yang tidak boleh mendapat dana hibah dua kali berturut-turut," ujarnya.

Meskipun demikian, kata dia, bukan berarti kegiatan promosi kerajinan daerah terhenti begitu saja.

Pihaknya diarahkan oleh Pemerintah Provinsi NTB untuk berkoordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dalam rangka mempromosikan produk kerajinan unggulan daerah.

"Untuk sementara kegiatan promosi dititip di SKPD. Misalnya terkait dengan industri kami koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Kalau terkait pariwisata ya di Dinas Pariwisata," katanya.

Dekranasda NTB juga terus mengajak para pengusaha kerajinan untuk membentuk semacam tempat penjualan dan promosi di satu lokasi dalam rangka efisiensi biaya perdagangan.

Selama ini lokasi pameran dan penjualan produk kerajinan terpencar-pencar di berbagai kabupaten/kota, sehingga dinilai kurang begitu efektif untuk dikunjungi para wisatawan.

"Kami tidak meminta dukungan dana dari para sponsor, dalam hal ini para pengusaha. Tapi kami lebih mendorong mereka untuk ikut berperan aktif memikirkan bagaimana upaya promosi yang lebih efektif dan efisien," kata Hamka.