Nilai "Passing Grade" CPNS Mataram Tertinggi 429

Mataram,  (Antara) - Kepala Seksi Pengembangan Kepegawaian Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Regional X Bali Dedi Kuriawan mengatakan, nilai "passing grade" peserta tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, tertinggi 429.

"Hingga hari ke-10 pelaksanaan tes CPNS di Kota Mataram, nilai tertinggi adalah 429 untuk jenjang pendidikan S1," katanya di Mataram, Sabtu.

Sementara untuk jenjang diploma III "passing grade" tertinggi 413 dan 363 untuk jenjang SMK.

"`Passing grade` ini masih ada kemungkinan akan berubah, karena kegiatan tes masih ada besok pagi (minggu 2/11), merupakan hari terakhir namun hanya dua gelombang peserta," ujarnya.

Dikatakannya, "passing grade" tersebut belum menjamin syarat kelulusan bagi para peserta yang berhasil masuk "passing grade", karena setiap peserta juga harus memenuhi "passing grade" pada masing-masing tes.

Dengan ketentuan 70 untuk nilai tes wawasan kebangsaan (TWK), 75 untuk tes intelegensi umum (TIU) dan 126 untuk nilai tes karakteristik pribadi (TKP).

"Jika dalam sebuah tes terjadi nilai yang sama, maka panitia akan melihat dari kecepatan pengerjakan soal mulai dari menit, kemudian detik," katanya.

Namun demikian, pengumuman kelulusan sepenuhnya menjadi kewenangan dari Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Repormasi Birokrasi.

Dia mengatakan, setelah pelaksanaan tes terakhir Minggu (2/11) tepat pukul 12.00 WITA, situs untuk kegiatan tes di Kota Mataram resmi ditutup.

Hasil tes dan "master" soalpun akan disegel kembali dan akan langsung dibawa kembali ke Denpasar dan diserahkan ke Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Repormasi Birokrasi.

"Setelah semua proses tes berakhir, kami akan membawa kembali `master` soal bersama hasil tes, sementara Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Mataram akan mendapatkan dalam bentuk `soft copy`," katanya.

Ia mengatakan, selama pelaksanaan tes CPNS di Kota Mataram, kegiatan dapat berjalan dengan lancar.

"Bahkan Kota Mataram termasuk pelaksana yang sangat baik, karena memberikan kebijakan bahkan menghubungi peserta yang belum mengambil nomor peserta untuk dapat ikut tes minimal dua jam sebelum pelaksanaan tes," katanya.