Wali Kota serahkan Dana Pembinaan "Kerame Adat"

id Kerame adat

Masing-masing mendapatkan Rp7,5 juta. Dana stimulan ini diharapkan mampu menumbuhkan partisipasi masyarakat
Mataram,  (Antara)- Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh menyerahkan dana pembinaan kepada 15 lembaga "kerame adat" di daerah itu dengan total bantuan sebesar Rp112,5 juta.

"Masing-masing mendapatkan Rp7,5 juta. Dana stimulan ini diharapkan mampu menumbuhkan partisipasi masyarakat," katanya usai menyerahkan dana pembinaan di Mataram, Sabtu.

Dikatakannya, keberadaan lembaga "kerame adat" di Kota Mataram sangat strategis di tengah masyarakat, yakni menghidupkan nilai-nilai adat dan budaya lokal yang hampir punah oleh arus globalisasi.

"Lembaga `kerame adat` juga menjadi wadah peningaktan kesatuan dan persatuan warga Kota Mataram yang sangat heterogen," katanya.

Di samping itu, lembaga "kerame adat" juga dapat menjadi fasilitator bagi masyarakat serta mampu menggerakkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan termasuk dalam pengamanan dan penanganan persoalan di masyarakat.

"Saya yakin, nilai-nilai budaya memiliki daya dukung sangat kuat dalam ikut menysukseskan berbagai program pembangunan di daerah," katanya.

Oleh karena itu, pemerintah kota telah membentuk 56 lembaga "kerame adat", agar kendati Kota Mataram sebuah kota, namun adat istiadat perlu dipertahankan, begitu juga dengan nilai-nilai budaya perlu dimunculkan melalui berbagai hal.

"Nilai-nilai budaya dapat dimunculkan melalui atraksi seni budaya, secara simbolik dalam ornamen-ornamen di Kota Mataram," katanya.

Terkait dengan itu, pada tahun 2015 pemerintah kota akan membangun sebuah gerbang kota di pintu masuk perbatasan wilayah Selatan yang akan melibatkan berbagai unsur tokoh agama dan budayawan.

"Hal itu dimaksudkan agar pembangunan gerbang kota itu memiliki unsur religius, budaya, etnis dan maju," katanya.

Selain itu, di ruang terbuka hijau (RTH) Pagutan juga akan dibangun rumah adat sasak, sebagai salah satu simbol kekayaan budaya di Kota Mataram.