PENERBANG PESAWAT TEMPUR GELAR LATIHAN DI SENGGIGI

id

          Mataram, 8/5 (ANTARA) - Sedikitnya 20 orang penerbang pesawat tempur di jajaran Komando Operasional Angkatan Udara (Koopsau) II Makassar, akan menggelar latihan "Emergency Escape and Eject" di pantai Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), 8-10 Mei mendatang.

         "Latihan Emergency Escape and Eject itu akan dimulai sore ini (Jumat, Red) hingga Minggu (10/5) nanti," kata Komandan Pangkalan Angkatan Udara (Danlanud) Rembiga, Letkol Pnb I Made Susila, di Mataram, Jumat.

         Ia mengatakan, latihan itu merupakan program kerja Koopsau II yang dilaksanakan secara rutin terutama bagi awak pesawat tempur.

         Latihan tersebut dipandang penting untuk dilaksanakan guna melatih dan memberikan penyelamatan praktis perorangan bagi awak pesawat tempur.

         Lokasi yang dianggap sesuai untuk jenis latihan itu yakni Taman Wisata Bahari Benoa Denpasar Bali dan kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat, NTB.

         Latihan serupa sudah pernah digelar selama dua hari yakni 17-18 Desember 2007 di Taman Wisata Bahari Benoa Denpasar Bali yang diikuti 10 peserta, terdiri dari Skadron Udara 3, 14, 15 Lanud Iswahjudi, Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh dan Skadron Udara 11 Lanud Hasanuddin, masing-masing diwakili dua penerbang.

         "Tahun ini lokasinya di Senggigi dengan jumlah peserta yang relatif sama dan dalam mengaplikasikan kegiatan tersebut dimanfaatkan sarana parasailing sebagai alat untuk melatih para awak penerbang tempur saat melaksanakan 'escape and eject'," ujarnya.

         Menurut Made, Escape and Eject adalah suatu keputusan dan langkah terakhir yang dilakukan oleh para penerbang tempur apabila pesawat yang diawakinya tidak dapat dikendalikan baik disebabkan karena kerusakan pesawat ataupun tertembak lawan pada pelaksanaan operasi udara.

         Keberhasilan Eescape and Eject sangat tergantung pada kemampuan dan keterampilan para penerbang tempur.

         Sasaran latihan adalah terpeliharanya kemampuan awak pesawat tempur dalam memahami prosedur Emergency Escape and Eject serta tercapainya kesiapan operasional penerbang tempur.

         Selain itu, untuk meningkatkan rasa percaya diri penerbang tempur pada saat melaksanakan tugas-tugas operasi khususnya beroperasi di atas laut/perairan.

         "Para penerbang pesawat tempur peserta latihan itu akan ditarik dengan parasailing kemudian dijatuhkan pada ketinggian 4-10 meter di atas permukaan laut," ujarnya.(*)