NTB telah memasuki musim kemarau

id Musim kemarau di NTB,Musim kemarau di Lombok,Musim kemarau di Sumbawa,BMKG,Antisipasi musim kemarau,musim kemarau

NTB telah memasuki musim kemarau

Cuaca cerah di wilayah Nusa Tenggara Barat (ANTARA/Akhyar)

Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) telah memasuki musim kemarau.

"Masyarakat di NTB dapat memanfaatkan peluang hujan dengan melakukan penampungan air guna mengantisipasi musim kemarau yang akan datang khususnya di wilayah-wilayah yang sering terjadi kekeringan," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat, Angga Permana dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Kamis.

BMKG juga menyatakan, di periode musim kemarau ini masyarakat perlu tetap mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang, Mengingat masih adanya peluang hujan dengan kategori menengah.

"Untuk mengantisipasi dampak bencana maupun kerugian dalam perencanaan kegiatan Anda ke depan dan tetap selalu menjaga kesehatan," katanya.

Update Kondisi Dinamika Atmosfer terakhir menunjukkan Indeks ENSO masih berada pada kondisi Netral (indeks ENSO : 0.26) yang sudah berlangsung selama lima dasarian terakhir.

BMKG dan beberapa pusat iklim dunia memprediksi kondisi ENSO Netral dan ada peluang EL-Nino pada semester II 2023. Indeks IOD pada dasarian terakhir menunjukkan kondisi IOD netral (-0.05), diprakirakan kondisi IOD akan menuju kondisi IOD Positif setidaknya hingga awal semester II 2023.

"Anomali OLR secara spasial pada dasarian I Mei 2023 menunjukkan peningkatan potensi pertumbuhan awan di wilayah Indonesia Bagian Timur," katanya.

Pada dasarian II atau 11 – 20 Mei 2023 diprakirakan curah hujan <20 mm/dasarian akan mendominasi wilayah NTB dengan probabilitas >90 persen. Peluang curah hujan dengan intensitas 50 - 100 mm/dasarian merata di seluruh wilayah NTB dengan peluang <10 persen.

"Monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut – turut (HTH) provinsi NTB secara umum berada pada kategori sangat pendek (1 - 5 hari) hingga masih ada hujan pada saat updating data. HTH terpanjang tercatat di pos hujan Perigi Kabupaten Lombok Timur selama 35 hari," katanya.