Dishubkominfo Mataram Siapkan Angkot Untuk Pelajar

id pelajat angkot

"Selain bisa mengurangi kemacetan, angkutan kota (angkot) pelajar ini juga bisa meningkatkan kesejahteraan sopir angkot yang saat ini keberadaanya sudah di ujung tanduk"
Mataram,  (Antara NTB)- Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, saat ini sedang menyiapkan program angkutan kota untuk pelajar guna mengurangi kemacetan arus lalu lintas sekaligus meningkatkan kesejahteraan sopir angkutan itu.

"Selain bisa mengurangi kemacetan, angkutan kota (angkot) pelajar ini juga bisa meningkatkan kesejahteraan sopir angkot yang saat ini keberadaanya sudah di ujung tanduk," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Mataram H Khalid di Mataram, Selasa.

Dikatakannya, selama ini kemacetan arus lalu lintas pada jam-jam tertentu seperti jam pulang sekolah pada beberapa titik di wilayah ini selalu terjadi, karena kendaraan para penjemput pelajar memenuhi sebagian badan jalan.

Menurut dia, keseriusannya untuk mewujudkan angkot pelajar itu adalah pihaknya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp200 juta untuk mensubsidi para pemilik angkot.

Namun demikian, katanya, dari sekitar 150 unit angkot yang beroperasi di daerah ini, tidak semuanya akan dijadikan angkot pelajar, tetapi terlebih dulu akan diseleksi terhadap angkot tersebut.

"Kita akan menyeleksi berapa angkot yang dinilai layak dijadikan angkot pelajar dan tidak. Tetapi kriterianya belum kami tetapkan," katanya.

Pasalnya, dari anggaran Rp200 juta itu, Dishubkominfo akan memberikan subsisi kepada setiap sopir angkot yang terpilih menjadi angkot pelajar. Subsidi tersebut digunakan untuk perbaikan kondisi angkot agar nyaman ditumpangi pelajar.

"Pada bagian angkot juga akan ditulis `angkot pelajar` dan moto Kota Mataram `maju, religius dan berbudaya`, sehingga mudah untuk dikenali," katanya.

Untuk mengopersikan angkot pelajar ini, katanya, pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga terkait dengan sekolah-sekolah mana yang siswanya membutuhkan angkot agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelajar.

"Angkot pelajar ini akan bertanggung jawab mengantar dan menjemput pelajar hingga ke tempat tujuan. Sementara biaya yang dikeluarkan pelajar sama dengan angkot pada umumnya yakni Rp3.000 per penumpang," katanya.

Khalid menargetkan angkot pelajar ini dapat beroperasi tahun 2015, agar kemacetan pada jam-jam tertentu di sejumlah jalan kota bisa berkurang, selain itu kesejahteraan sopir angkot bisa meningkat. (*)