Aden (ANTARA News) - Bentrokan antara kelompok pemberontak dan pasukan propemerintah serta serangan-serangan udara pimpinan Arab Saudi telah menewaskan 60 orang di Yaman, kata sumber medis dan militer, Minggu.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan sudah ratusan orang kehilangan nyawa dan ribuan keluarga pergi meninggalkan rumah mereka sejak perang udara koalisi dimulai pada 26 Maret --berdasarkan permintaan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi, lapor AFP.
Sepuluh pemberontak Huthi dan empat milisi "komite populer" pro-Hadi tewas dalam bentrokan pada dini hari di kota barat daya, Taez, kata sumber-sumber itu.
Taez dalam satu pekan terakhir diwarnai dengan pertempuran-pertempuran sengit.
Pada Minggu, pesawat-pesawat tempur koalisi menggempur posisi-posisi Huthi di Taez, kata seorang koresponden AFP, yang menambahkan bahwa jalan-jalan berada dalam keadaan kosong sementara toko-toko juga tutup.
Serangan udara terhadap posisi-posisi Syiah di kota selatan, Daleh, serta bentrokan-bentrokan pada Minggu menewaskan 17 anggota Huthi dan enam pejuang kota selatan.
Tujuh anggota Huthi lainnya tewas dalam sebuah serangan oleh pria-pria asal kelompok suku di provinsi selatan Shabwa.
Di Aden, 11 anggota Huthi dan lima pejuang pro-Hadi terbunuh dalam bentrokan pada Sabtu malam dan Minggu pagi, kata sumber-sumber militer.
Para pejuang pro-Hadi sudah merebut kembali konsulat Rusia dan satu kediaman Hadi dari tangan Huthi, tambah mereka.
Para pemberontak, yang menguasai Sanaa tanpa perlawanan pada September, telah meluaskan kendali mereka di seluruh negara Semenanjung Arab yang miskin itu.
Raja Arab Saudi Salam memerintahkan agar bantuan disediakan, menyusul permintaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Jumat bagi adanya pengumpulan dana senilai 274 juta dolar AS (Rp3,5 triliun) dalam bentuk bantuan darurat untuk jutaan orang yang terkena dampak konflik-konflik di Yaman.
Koordinator Kemanusiaan PBB Johannes Van Der Klaauw mengatakan, Jumat, "keluarga-keluarga biasa sedang bergelut untuk mendapatkan layanan kesehatan, air (bersih), makanan dan bahan bakar --kebutuhan-kebutuhan dasar agar mereka bisa hidup". (*)
Editor: B Kunto Wibisono
Berita Terkait
BADAN PBB KHAWATIRKAN PERANG SAUDARA DI YAMAN
Sabtu, 28 Mei 2011 7:23
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21