Legislator dorong perbankan lirik sektor kemaritiman NTB

id Willgo Zainar

Legislator dorong perbankan lirik sektor kemaritiman NTB

Anggota Komisi XI DPR RI H. Willgo Zainar. (1)

"Kami akan mendorong penyaluran kredit ke nelayan diperbesar melalui skim yang namanya kredit Jaring"
Mataram (Antara NTB) - Anggota Komisi XI DPR RI Willgo Zainar mendorong perbankan untuk memperhatikan potensi sektor kemaritiman di Nusa Tenggara Barat, dengan memperbesar penyaluran kredit untuk nelayan, terlebih sudah ada program Jangkau, Sinergi, dan Guideline (Jaring).

"Kami akan mendorong penyaluran kredit ke nelayan diperbesar melalui skim yang namanya kredit Jaring," kata Willgo Zainar di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu.

Ia menjelaskan program Jaring diluncurkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dengan tujuan meningkatkan pembiayaan ke sektor kelautan dan perikanan serta memperluas akses masyarakat terhadap sektor keuangan.

"Beberapa waktu lalu saya bersama Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad, sudah meluncurkan program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) di Bima, sekaligus menginformasikan adanya Jaring sebagai program OJK bersama KKP," ujarnya.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra NTB ini juga mendesak pemerintah agar bank milik pemerintah memperbesar penyaluran kredit ke sektor pertanian untuk membantu petani memperoleh modal dalam mengembangkan usahanya melalui skim kredit usaha rakyat (KUR).

"Bank pemerintah harus didorong untuk membantu petani, toh tidak ada risiko karena KUR dijamin pemerintah melalui PT Asuransi Kredit Indonesia dan Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia," kata Willgo.

NTB, menurut Willgo, memiliki berbagai potensi pertanian, salah satunya komoditas jagung yang menjadi program unggulan daerah dan nasional. Kemudian di sektor kelautan dengan komoditas rumput lautnya yang sudah berhasil diekspor ke sejumlah negara di Asia dan Timur Tengah.

Untuk itu, anggota Badan Anggaran DPR RI ini berharap melalui skim KUR dan Jaring yang disalurkan perbankan akan mampu mendorong tumbuhnya kredit di sektor pertanian dan kemaritiman di NTB, yang tergolong masih sangat rendah dibanding kredit di sektor lainnya, di samping mutiara dan ikan konsumsi.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTB mencatat kredit yang disalurkan ke sektor perikanan dan pertanian hanya 1,65 persen dari total yang disalurkan perbankan pada triwulan I/2015 sebesar Rp21,78 triliun.

Padahal, sektor pertanian dan perikanan juga merupakan kategori utama dalam produk domestik regional bruto (PDRB) NTB, tapi porsi kreditnya relatif kecil, yakni hanya sebesar 1,65 persen berdasarkan lokasi bank dan 1,38 persen berdasarkan lokasi proyek.

Kepala Kantor Perwakilan BI NTB Prijono, mengatakan pelaku usaha sektor pertanian dan perikanan di NTB, pada umumnya merupakan pelaku usaha individual yang memanfaatkan pembiayaan dari modal sendiri atau pihak lain di luar perbankan.

"Perbankan tentu menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit ke semua sektor, termasuk sektor pertanian dan perikanan. Namun, para petani dan nelayan bisa mengakses program kredit yang dijamin pemerintah, salah satunya KUR," katanya. (*)