Inflasi gabungan Mataram-Bima 0,68 persen

id Laju Inflasi

Inflasi gabungan Mataram-Bima 0,68 persen

(1)

     Mataram (Antara) - Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat merilis laju inflasi gabungan Kota Mataram dan Kota Bima pada Juli 2014 sebesar 0,68 persen karena adanya kenaikan indeks pada sejumlah kelompok komoditas.
     Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat (NTB) Wahyudin, di Mataram, Senin, menyebutkan kelompok komoditas yang mengalami kenaikan indeks, yakni kelompok bahan makanan sebesar 1,66 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 1,50 persen, kelompok sandang 0,63 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,52 persen.

Selain itu, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau juga mengalami kenaikan indeks sebesar 0,31 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,28 persen.

"Sedangkan penurunan indeks terjadi pada kelompok perumahan, air listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,23 persen," katanya.

Wahyudin menambahkan, laju inflasi NTB tahun kalender (Juli 2015 - Desember 2014) sebesar 1,16 persen, sedangkan laju inflasi "tahun ke tahun" untuk Juli 2015 terhadap Juli 2014 sebesar 5,56 persen.

Inflasi di Kota Bima, NTB, pada Juli 2015 sebesar 1,52 persen paling tinggi dibanding lima kota lainnya di wilayah Bali dan Nusa Tenggara.

Namun laju inflasi gabungan dua kota di NTB, pada Juli 2015 masih berada di bawah laju inflasi nasional sebesar 0,93 persen dengan IHK sebesar 121,26 persen.

Dari 82 kota yang menghitung IHK, sambung Wahyudin, tercatat 80 kota mengalami inflasi dan dua kota mengalami deflasi pada Juli 2015.

Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 3,18 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Pematang Siantar, sebesar 0,06 persen.

Sementara deflasi tertinggi terjadi di Kota Merauke sebesar 0,65 persen dan terendah di Tanjung Pandan sebesar 0,48 persen. ***3***

(T.KR-WLD/B/B012/B012) 03-08-2015 18:00:22