NTB luncurkan program pembinaan Iqra Panti Sosial

id IQRA di Panti Sosial NTB

"TP PKK percaya jika kita semua mampu membaca, memahami dan mengamalkan Alquran dan hadist, maka kita akan menjadi manusia yang lebih baik sesuai visi dan misi NTB yakni beriman, berbudaya, berdaya saing dan sejahtera,"
Mataram (Antara NTB) - Tim Penggerak PKK Nusa Tenggara Barat bekerja sama dengan Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil, serta Himpunan Mahasiswa Universitas NW Pancor meluncurkan program pembinaan Iqra di seluruh lingkungan panti sosial di daerah itu.

Ketua TP PKK NTB Hj Erica Zainul Majdi di Mataram, Jumat, mengatakan pelaksanaan program iqra bagi penghuni panti sosial, tidak lain sebagai wadah untuk memberikan pendidikan dan pembinaan melalui metode pembelajaran dan pemahaman ilmu agama, salah satunya Quran dan hadist.

"TP PKK percaya jika kita semua mampu membaca, memahami dan mengamalkan Alquran dan hadist, maka kita akan menjadi manusia yang lebih baik sesuai visi dan misi NTB yakni beriman, berbudaya, berdaya saing dan sejahtera," katanya.

Menurut istri Gubernur NTB ini, kegiatan pembinaan melalui program pembinaan iqra ini dapat membantu pemerintah provinsi NTB dalam memberikan penyuluhan dan pemahaman di bidang sosial, khususnya terhadap penghuninya.

Karena itu, dia berharap kegiatan ini tidak hanya terlaksana di UPTD dibawah Dinas Sosial provinsi NTB, tetapi juga dapat terlaksana di UPTD dinas sosial kabupaten/kota. Termasuk, panti sosial di luar milik pemerintah.

"Jadi pembinaan iqra ini tidak sebatas hanya di pantis sosial, tetapi bisa dilakukan dan di amalkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bisa menjadikan diri lebih baik," jelasnya di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) �Budi Rini� Selagalas Mataram.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Pencatatan Sipil NTB Husni Thamrin, mengatakan peluncuran program pembinaan iqra di panti sosial tersebut, merupakan wujud kehadiran langsung dari pemerintah dalam memberikan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang masalah sosial, melalui pendekatan berbasis panti.

Salah satunya, dengan proses pemberian layanan berupa pelaksanaan bimbingan teknis yang meliputi pembinaan fisik, mental, sosial, terutama pengubahan perilaku, pelatihan keterampilan operasional premier kepada penghuni panti.

Selain itu, dari pelaksanaan pelayanan yang diberikan panti itu, pemerintah berkeinginan dengan cara pelaksanaan bimbingan mental dan spiritual melalui pembinaan Iqra ini, dapat memberikan penyadaran terhadap masyarakat dan penghuni panti.

"Konsep dan pendekatan spiritual menjadi bagian penting dalam pelaksanaan terapi perubahan perilaku masyarakat," katanya.

Lebih lanjut, dia menambahkan, untuk tahap awal program pembinaan melalui iqra ini, akan di uji cobakan terhadap 140 orang di empat penghuni panti, sedangkan empat panti lain dari total delapan panti di bawah Dinas Sosial Kependudukan dan Pencatatan Sipil akan menyusul.

Ke empat panti itu, yakni Panti Sosial Budi Rini, Panti Sosial Asuhan Anak Harapan, Panti Bina Remaja Karya Putra dan Panti Puspa Karma. Sementara, menurutnya, total penyandang masalah sosial di NTB mencapai 725 ribu orang dengan 26 jenis masalah sosial.

Dalam pelaksanaan pembinaan melalui iqra ini, pihaknya menyediakan pendidik sebanyak 16 orang tutor. Satu tutor akan membimbing 20-25 orang dalam satu kelas. Untuk itu, dia menargetkan dalam kurun waktu satu tahun, seluruh warga binaan bisa mendapatkan pembinaan dan pembelajaran.

"Rata-rata setahun kita ingin ada 200 orang yang dibina dalam program ini, dari jumlah penghuni panti 1.302 orang," kata dia. (*)