Harga beras di Mataram masih Rp14 ribu per kilogram

id Harga beras di Mataram,Beras di Mataram,Mataram,Beras

Harga beras di Mataram masih Rp14 ribu per kilogram

Harga beras di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu, masih tinggi di kisaran Rp14 ribu per kilogram dari harga normal Rp11 ribu per kilogram, akibat kurangnya pasokan gabah dari petani.

Mataram (ANTARA) - Harga beras di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu, masih tinggi di kisaran Rp14 ribu per kilogram dari harga normal Rp11 ribu per kilogram, akibat kurangnya pasokan gabah dari petani.

Dari pantauan ANTARA di Pasar Pagesangan, stok beras masih tersedia alias tidak ada keterbatasan stok. Demikian pula dengan aktivitas jual beli yang masih normal.

Astiti, salah seorang pedagang, mengatakan, kenaikan beras ini terjadi berangsur-angsur sejak sebulan terakhir dan puncaknya pada awal September.

"Naiknya sudah hampir sebulan, puncaknya memang satu minggu terakhir ini," katanya

Menurut dia, kenaikan harga beras disebabkan oleh dua faktor, yakni, kurangnya pasokan gabah dari petani lokal serta banyaknya permintaan beras dari Pulau Jawa dengan harga yang lebih tinggi.

"Hasil panen petani saat ini kurang, belum lagi biasanya permintaan dari Jawa dengan harga yang lebih tinggi. Jadi beras dari sini banyak yang dibawa ke luar," lanjutnya.

Hal yang sama juga disampaikan Nengah, pedagang di Pasar Pagesangan yang merasa kesal dengan kenaikan yang terjadi. 

Menurutnya dia, hal ini berdampak pada daya beli masyarakat terutama kelas menengah ke bawah.

"Kita yang jual hanya mengambil untung Rp250 sampai Rp450 per kilonya," katanya.

Ia merincikan beberapa jenis beras yang mengalami kenaikan sejak satu bulan yang lalu mulai dari beras premium dari Lombok Barat dan Tanjung, yang semula Rp11.000 menjadi Rp14.000 per kilogram, beras Lombok Tengah dan Dompu dari Rp9.000 menjadi Rp12.000 per kilogram, sedangkan beras bulog dari Rp9.500 menjadi Rp11.000 per kilogram.

Zainal, pedagang beras lainnya, berharap pemerintah dapat berupaya tegas menekan laju kenaikan harga beras, dengan membatasi pengiriman beras Lombok ke luar pulau, serta menyediakan stok beras yang dapat mencukupi kebutuhan masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau.

"Kalau dulu salah satu upayanya dilakukan pencegatan di pelabuhan. Jadinya beras yang semula mau dibawa ke luar terkumpul lagi, sehingga stok beras jadi lebih banyak dan harganya bisa tetap stabil," katanya.