Lapan Gelar Seminar Internasional Iptek di Lombok

id Seminar Lapan

Lapan Gelar Seminar Internasional Iptek di Lombok

Kepala LAPAN Prof Thomas Djamaluddin. (ANTARA NTB/Awaludin) (1)

"Seminar ini diselenggarakan oleh Kedeputian Teknologi Penerbangan dan Antariksa LAPAN"
Mataram (Antara NTB) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional menggelar "International Seminar on Aerospace Science and Technology" (ISAST) ke-4 di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada 20-22 September 2016.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Jasyanto, di Mataram, Selasa, menjelaskan seminar ini sebagai wadah pertukaran informasi berkaitan dengan penelitian dan pengembangan sains dan teknologi dirgantara, baik dari universitas, institusi maupun industri untuk mendiskusikan topik-topik terkini dan perkembangannya di masa mendatang, khususnya teknologi antariksa dan pemanfaatannya.

"Seminar ini diselenggarakan oleh Kedeputian Teknologi Penerbangan dan Antariksa LAPAN, bekerja sama dengan Universitas Mataram dan Universitas Muhammadiyah Mataram," katanya.

ISAST adalah seminar internasional hasil pengembangan dari Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dirgantara (Sitekgan).

ISAST juga bertujuan untuk memublikasikan hasil-hasil penelitian ilmiah di tingkat internasional yang merupakan bagian dari capaian indeks kinerja utama (IKU) Kedeputian Teknologi Penerbangan dan Antariksa LAPAN.

Jasyanto mengatakan, ISAST ke-4 tahun 2016 mengusung tema "Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa dalam Mendukung Pemantauan Maritim", sedangkan topik pembahasan secara umum mencakup aerodinamika, astrodinamika, propulsi, struktur ringan, propelan, avionik, dinamika terbang, kontrol jelajah, teknologi roket, teknologi satelit, teknologi pesawat terbang, sensor terbang dan "unmanned aerial vehicle" (UAV).

Sebanyak 200 peserta dipastikan hadir pada acara tersebut. Mereka berasal dari lingkup Pemerintah Provinsi NTB, Universitas Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram, para akademisi yang mempunyai kepedulian dan minat di bidang teknologi penerbangan dan antariksa.

Seminar ISAST ke-4 tahun 2016 diawali dengan kuliah umum yang disampaikan oleh Kepala LAPAN Prof Thomas Djamaluddin.

Panitia penyelengara juga menghadirkan lima pembicara, yaitu Jaxa dari Jepang, Universitas Konkuk Korea Selatan, Universitas Chiba Jepang, Universitas Beihang China, Shibaura Institute of Technology Jepang.

"Sementara LAPAN akan memaparkan sebanyak 31 makalah berkaitan dengan penelitian penerbangan, UAV, elektronika, propelan, roket, rancang bangun satelit militer, dan "searc and rescue" (SAR), tentang berbagai topik yang mendukung program penelitian LAPAN," ujar Jasyanto.

Menurut dia, kegiatan seminar tersebut menjadi momentum yang strategis bagi LAPAN untuk menyebarluaskan informasi capaian keberhasilan pembangunan satelit.

Sampai saat ini, LAPAN telah meluncurkan tiga satelit ke orbit. Pertama, Satelit LAPAN-A1/LAPAN-TUBSAT diluncurkan pada tahun 2007.

Selanjutnya, Satelit LAPAN-A2/LAPAN ORARI diluncurkan pada 28 September 2015. Satelit generasi kedua ini membawa misi observasi bumi, pemantauan maritim dan komunikasi amatir.

Kemudian, Satelit LAPAN-A3/LAPAN-IPB diluncurkan pada 2 Juni 2016. Satelit ini memiliki tiga fungsi, yakni pemantauan permukaan bumi, khususnya lahan pertanian, pemantauan kapal laut dan pengukuran medan magnet.

Capaian produk Litbang LAPAN di bidang teknologi satelit, lanjut Jasyanto, sangat besar. Artinya bagi kemajuan dan kemandirian bangsa Indonesia untuk masa mendatang, LAPAN juga melakukan penelitian dan pengembangan roket sonda yang dipersiapkan sebagai roket peluncur satelit (RPS).

"Kaitan keduanya, suatu saat LAPAN mampu meluncurkan satelit secara mandiri di wilayah Indonesia, menggunakan roket sendiri. Hal itu, untuk melepas ketergantungan Indonesia dengan pihak asing," ucapnya. (*)