BI: 51,84 Persen Penduduk Miskin NTB di Perdesaan

id BI NTB

BI: 51,84 Persen Penduduk Miskin NTB di Perdesaan

ilustrasi - potret kemiskinan. (Foto ANTARANews)

"Penduduk miskin di NTB masih didominasi oleh penduduk perdesaan"
Mataram (Antara NTB) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat Prijono mengatakan total jumlah penduduk miskin di wilayah kerjanya mencapai 786.580 jiwa per September 2016, tersebar di di wilayah perdesaan 51,84 persen dan sisanya di perkotaan.

"Penduduk miskin di NTB masih didominasi oleh penduduk perdesaan," kata Prijono, di Mataram, Minggu.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, jumlah penduduk miskin pada September 2016 berkurang 17.870 orang (0,46 persen) dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2016 sebesar 804.450 orang atau 16,48 persen.

Penduduk miskin dihitung berdasarkan berapa jumlah penduduk yang pengeluaran per kapita per bulannya berada di bawah garis kemiskinan.

Garis kemiskinan tersebut terbentuk dari komposit harga-harga komoditas (makanan maupun non-makanan) yang berada di dalamnya, sehingga tingkat inflasi menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan garis kemiskinan.

Menurut Prijono, masih dominannya penduduk miskin perdesaan menunjukkan pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi total secara provinsi dapat ditingkatkan lebih optimal.

Selain itu, memperbaiki kinerja sektor-sektor ekonomi utama, seperti sektor pertanian melalui inovasi pertanian dan penggunaan teknologi pertanian.

Upaya lainnya, lanjut dia, adalah mendorong tumbuhnya sektor ekonomi potensial yang padat karya seperti sektor pariwisata.

"Sektor pariwisata diharapkan dapat memberikan multi efek yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujarnya.

Upaya mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi, kata dia, juga membutuhkan dukungan industri perbankan melalui penyaluran kredit atau pembiayaan kepada pelaku usaha ekonomi produktif, terutama sektor pertanian.

Ia menyebutkan, kredit yang disalurkan perbankan ke sektor pertanian dan perikanan yang merupakan kategori utama dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) NTB, hanya sebesar 2,55 persen berdasarkan lokasi bank.

"Pelaku usaha sektor pertanian dan perikanan di NTB, pada umumnya merupakan pelaku usaha individual yang memanfaatkan pembiayaan dari modal sendiri atau pihak lain di luar perbankan," kata Prijono. (*)