NTB Manfaatkan AIM Dubai untuk Promosi Investasi

id AIM Dubai

NTB Manfaatkan AIM Dubai untuk Promosi Investasi

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu NTB H Lalu Gita Aryadi (tengah) memimpin rapat terkait rencana ikut serta dalam AIM Dubai 2017. (ist)

"Penghargaan dan potensi pariwisata NTB menjadi perhatian pemerintah pusat bahkan dunia"
Mataram (Antara NTB) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat berkomitmen memanfaatkan event "Annual Investment Meeting" (AIM) di Dubai pada 2-4 April 2017 untuk promosi investasi.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Nusa Tenggara Barat (NTB) H Lalu Gita Aryadi, di Mataram, Minggu, mengatakan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memprioritaskan NTB dan beberapa provinsi lain untuk mengikuti AIM Dubai 2017.

"Untuk memastikan keikutsertaan pada event internasional tersebut, DPMPTSP NTB bersama sejumlah dinas terkait sudah mengadakan pertemuan untuk membahas rencana tersebut," katanya.

Menurut dia, BKPM memberi prioritas kepada NTB untuk mengikuti AIM Dubai, karena prestasinya menyabet dua penghargaan pada 2015 dan tiga penghargaan internasional pada 2016 terkait pariwisata halal.

"Penghargaan dan potensi pariwisata NTB menjadi perhatian pemerintah pusat bahkan dunia," ujarnya.

Menurut informasi, kata Lalu Gita, AIM Dubai diperkirakan akan dikunjungi 15.000 pengunjung dari berbagai negara.

Kegiatan tersebut akan dirangkaikan dengan acara "one on one meeting" dengan calon investor. Acara tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan NTB sebagai destinasi wisata halal yang akan mengembangkan konsep "Moeslem Friendly Tourism"

"Kami akan paparkan potensi pariwisata halal NTB di hadapan investor dari kawasan Timur Tengah," katanya.

Selain promosi potensi investasi sektor pariwisata, kata dia, NTB juga mengharapkan kerja sama investasi sektor pertambangan, antara lain pembangunan "smelter" atau pabrik pengolahan konsentrat hasil tambang.

Selain itu, pengembangan investasi sektor pertanian dalam arti luas di Pulau Sumbawa untuk menjadikan NTB sebagai sentra produksi makanan halal dunia.

Oleh sebab itu, pihaknya berkoordinasi juga dengan PT Amman Mineral Nusa Tenggara, selaku perusahaan tambang emas dan tembaga di Kabupaten Sumbawa Barat.

"Kami juga mengajak PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), selaku BUMN yang mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, di Kabupaten Lombok Tengah," katanya. (*)