PLN Targetkan PLTU Sumbawa Barat Beroperasi 2017

id PLTU KSB

PLN Targetkan PLTU Sumbawa Barat Beroperasi 2017

PLTU Taliwang, berkapasitas 2x7 MW di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB. (ist)

"Pembangunan PLTU itu sudah mencapai 75 persen"
Mataram (Antara NTB) - PT PLN menargetkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 2 X 7 megawatt di Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat beroperasi akhir 2017

"Pembangunan PLTU itu sudah mencapai 75 persen. Kami berusaha satu unit dapat beroperasi pada akhir tahun ini," kata Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara Machnizon Masri di Kabupaten Lombok Barat, Sabtu.

Hal itu dikatakan pada acara konferensi video dengan Presiden Joko Widodo terkait peresmian Pembangkit Listrik Bergerak (MPP) Jeranjang 2 X 25 megawatt di Desa Taman Ayu, Kabupaten Lombok Barat.

Meskipun demikian, kata dia, untuk pengoperasian PLTU Taliwang, saat ini masih terkendala izin pembangunan dermaga yang belum dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat.

Menurut dia, keberadaan dermaga tersebut menjadi faktor penting dalam operasional PLTU, yaitu untuk menyuplai batu bara yang akan menjadi bahan bakar pembangkit tersebut.

"Namun pihak Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat memberikan solusi untuk menggunakan Pelabuhan Lalar yang berjarak lebih dari 10 kilometer dan menjamin kelangsungan distribusi batu bara dari Pelabuhan Lalar ke lokasi pembangkit," ujarnya.

Ia mengatakan beroperasinya PLTU Taliwang akan membuat daya mampu di Sumbawa meningkat menjadi 64 MW dengan beban puncak sebesar 47 MW sehingga memiliki cadangan daya sebesar 17 MW.

"Pembangkit itu penting untuk keandalan listrik di Pulau Sumbawa, apalagi jika nanti jaringan Sumbawa-Bima sudah interkoneksi, listrik di seluruh Pulau Sumbawa akan semakin kuat," ucapnya pula.

Machnizon menambahkan penambahan pembangkit-pembangkit baru diharapkan dapat mendorong peningkatan angka rasio elektrifikasi di NTB.

Hingga akhir 2016, rasio elektrifikasi di NTB mencapai 77,68 persen dari target 75,9 persen. Sementara pada 2019, ditargetkan rasio elektrifikasi NTB telah mencapai 88,5 persen.

"Tapi kami berusaha pada 2019 bisa mencapai 95 persen," katanya.

Melihat ketersediaan daya listrik yang ada, Machnizon juga berharap pemerintah daerag dapat mendorong investor untuk membangun bisnisnya di NTB.

Selain untuk meningkatkan perekonomian daerah, ketersediaan daya listrik yang ada dapat diserap secara maksimal. (*)