Wilgo Dicopot Dari Ketua DPD Gerindra NTB

id Ketua DPD Gerindra NTB Dicopot

Benar, posisi H Wilgo Zainar sudah diganti dengan H Ridwan Hidayat sesuai dengan keputusan DPP Gerindra
Mataram (Antara NTB) - DPP Partai Gerindra mencopot posisi H Willgo Zainar sebagai Ketua DPD Gerindra Nusa Tenggara Barat dan menggantikannya dengan H Ridwan Hidayat.
Sekretaris DPD Partai Gerindra NTB HM Sakdudin saat dihubungi melalui telepon di Mataram, Senin, membenarkan pencopotan posisi Wilgo Zainar sebagai ketua dan menggantikannya dengan H Ridwan Hidayat.
"Benar, posisi H Wilgo Zainar sudah diganti dengan H Ridwan Hidayat sesuai dengan keputusan DPP Gerindra," kata Sakdudin.
Ia mengaku, tidak tahu alasan dibalik pencopotan Wilgo Zainar sebagai Ketua DPD Gerindra NTB. Namun, dikatakannya penunjukkan H Ridwan Hidayat sebagai Ketua DPD sudah sejak lama diputuskan DPP. Sedangkan, posisi Wilgo Zainar Wilgo Zainar sudah ditarik ke pusat. Mengingat saat ini Wilgo Zainar merupakan anggota DPR RI dari dapil NTB.
"Karena Pak Wilgo Zainar bertugas di pusat sebagai anggota DPR RI, maka untuk memperlancar tugas-tugas di daerah, maka dilakukan pergantian dan ditunjuk H Ridwan Hidayat selaku ketua," jelasnya.
Disinggung, apakah pergantian ini tidak ada kaitan dengan Pilkada Gubernur NTB 2018, anggota DPRD NTB ini, menegaskan tidak ada kaitan dengan Pilkada.
"Tidak ada kaitan dengan Pilkada. Karena penunjukan Ridwan Hidayat sudah sejak lama oleh DPP Gerindra," ucapnya.
Sakdudin, mengatakan untuk pelantikan H Ridwan Hidayat sebagai ketua akan dilakukan 30 April dan dihadiri seluruh pengurus DPC Gerindra di 10 kabupaten/kota di NTB. Kendati demikian, dirinya tidak tahu apakah akan ada perombakan pengurus atau tidak saat pelantikan Ketua DPD Gerindra H Ridwan Hidayat. Sedangkan, untuk posisi Sekretaris DPD Gerindra NTB dijabat dirinya.
"Proses pergantian sudah ada di tangan DPP," tegasnya.
Menurutnya, setelah pergantian posisi ketua, seluruh pengurus maupun kader Gerindra diminta untuk melakukan konsolidasi dan merapatkan barisan serta membesarkan partai. Karena bagaimanapun Partai Gerindra dibentuk untuk rakyat dan kembali lagi pada rakyat.
"Untuk itu, pengurus maupun kader wajib patuh atas putusan tersebut," katanya. (*)