Gubernur: Taman Gajah Sesuai Konsep Pariwisata NTB

id Taman Gajah

Gubernur: Taman Gajah Sesuai Konsep Pariwisata NTB

Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi bersama isteri Hj Erica Zainul Majdi dan putrinya bercanda dengan seekor orang utan di Lombok Elephant Park. (Foto ANTARA NTB/Awaludin)

"Ini destinasi wisata yang bagus sekali karena sesuai dengan konsep pengembangan pariwisata yang bisa menjaga kualitas lingkungan,"
Lombok Utara (Antara NTB) - Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH Muhammad Zainul Majdi mengapresiasi keberadaan Lombok Elephant Park atau Taman Gajah Lombok di Kabupaten Lombok Utara karena sesuai dengan konsep "ecotourism" atau pariwisata berbasis lingkungan yang dikembangkan pemerintah daerah.

"Ini destinasi wisata yang bagus sekali karena sesuai dengan konsep pengembangan pariwisata yang bisa menjaga kualitas lingkungan," kata TGH Muhammad Zainul Majdi ketika berwisata ke Lombok Elephant Park, Sabtu (23/9).

Orang nomor satu di NTB tersebut berkunjung ke Taman Gajah Lombok yang berada di Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, bersama dengan isterinya Hj Erica Zainul Majdi dan seorang putrinya.

Menurut gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini, pengelola Lombok Elephant Park mampu menjaga kontur tanah dengan memanfaatkan kondisi objektif yang ada dan tidak banyak mengubah kondisi asli kawasan.

Berbagai satwa yang dikoleksi, seperti gajah, orang utan, rusa khas NTB, satwa dari Afrika, dan berbagai jenis burung langka dilindungi undang-undang, sudah beradaptasi dengan lingkungan.

Oleh sebab itu, kata TGB, taman satwa itu bisa menjadi destinasi utama untuk wisata edukasi karena anak-anak perlu tahu akan kekayaan Indonesia, di antaranya kekayaan flora dan fauna yang luar biasa.

"Tidak cukup hanya dengan buku teori, tapi di sini bisa melihat langsung dan berinteraksi, bisa melihat dan menyentuh itu bagian dari membangun pemahaman dan kecintaan kepada alam," ujarnya.

Ia berharap kepada pengelola Lombok Elephant Park punya program untuk sekolah atau semacam kemudahan untuk bisa mengakses taman satwa sehingga tingkat kunjungan para pelajar terus bertambah.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Lombok Elephant Park Ketut Suardika, mengatakan keberadaan Taman Gajah Lombok, sudah cukup ramai dikunjungi para wisatawan domestik dan mancanegara.

Selain itu, kalangan anak-anak juga relatif banyak yang datang secara rombongan. Ada juga yang datang dengan keluarganya.

"Taman gajah ini mulai ramai dikunjungi oleh anak-anak sekolah secara rombongan," katanya.

Lombok Elephant Park dibangun dengan dana investasi mencapai Rp30 miliar. Proses pembangunan dimulai sejak lima tahun lalu, namun mulai beroperasi secara resmi pada April 2017.

Jumlah gajah yang menjadi maskot taman satwa yang berada di Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Pemenang itu, empat ekor. Semuanya didatangkan dari Lampung.

Selain gajah, ada juga satwa lain yang menjadi koleksi, seperti dua orangutan bernama Fallen berusia berumur 11 tahun dan Tessy umur 19 tahun. Ada juga dua ekor beruang madu dengan nama Berry dan Jono, masing-masing berusia dua tahun.

Satwa lain yang bisa dilihat para pengunjung adalah dua ekor ular pyton, buaya laut, iguana, kera hitam enam ekor, bekantan, kambing Afrika, kuda nil afrika, kijang afrika, landak, rusa timor khas NTB.

Koleksi terbanyak adalah burung, terutama jenis kakatua yang sudah jinak meskipun dilepasliarkan di taman tersebut. (*)