PLN JTBN Kerja Sama dengan Pelanggan Potensial

id PLN NTB

PLN JTBN Kerja Sama dengan Pelanggan Potensial

Direktur Regional Bisnis JTBN Djoko R Abumanan (kanan), didampingi General Manager PLN Wilayah NTB H Mukhtar, menyerahkan bantuan berupa trafo edukasi kepada Rektor UTS Dr Andy Tirta (tengah). (ANTARA NTB/ist)

"Ketersediaan listrik juga diharapkan dapat mendorong munculnya industri dan usaha-usaha baru di daerah"
Lombok Barat (Antara NTB) - PT PLN (Persero) Regional Bisnis Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara (JTBN) menjalin kerja sama penjualan listrik dengan 10 pelanggan potensial dengan total daya 129 mega volt ampere.

Penandatanganan komitmen kerja sama dan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dilakukan oleh masing-masing general manager PLN wilayah dengan para pelanggan, disaksikan oleh Direktur Regional Bisnis JTBN Djoko R Abumanan, di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Selasa.

PLN Distribusi Jawa Timur melakukan penandatanganan komitmen kerja sama dan SPJBTL dengan lima pelanggan potensial, yaitu Kawasan Industri Probolinggo, PT Wilmar Nabati Indonesia, dan PT Aplus Pasific yang berlokasi di Gresik. Selain itu, PT Meta Adhya Tirta Umbulan, dan PT Megah yang berlokasi di Pasuruan.

Total daya yang akan disambung mencapai 107,4 mega volt ampere.

PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat juga melakukan penandatanganan komitmen kerja sama dan SPJBTL dengan empat pelanggan potensial pada sektor tambak, kesehatan, dan pendidikan dengan total daya sebesar 1,7 mega volt ampere.

Para pelanggan itu adalah Rumah Sakit Umum Kota Mataram dan Politeknik Pariwisata Lombok yang berada di Kota Mataram, PT Rhaee Royal Vannanei yang berlokasi di Sumbawa, serta UD Sulindo Persada yang berlokasi di Bima.

PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur melakukan penandatangan SPJBTL dengan PT Gulf Mangan yang bergerak pada industri smelter dengan rencana pemasangan baru sebesar 20 mega volt ampere.

Direktur Regional Bisnis JTBN Djoko R Abumanan, mengatakan kerja sama dengan pelanggan potensial tersebut dalam rangka memastikan ketersediaan dan pasokan energi listrik untuk operasional usahanya.

"Program 35.000 megawatt mulai dirasakan hasilnya, sistem kelistrikan, khususnya di Nusa Tenggara saat ini telah surplus. Listrik mulai diserap. Hari ini kita tanda tangan SPJBTL, khususnya dengan pelanggan bisnis dan industri. Harapannya ini dapat berdapak positif bagi pertumbuhan ekonomi di masyarakat," katanya.

Djoko menambahkan bahwa saat ini ketersediaan daya listrik, khususnya di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara dalam kondisi surplus.

Hal tersebut merupakan komitmen PLN untuk terus mendukung ketersediaan listrik di Tanah Air.

"Ketersediaan listrik juga diharapkan dapat mendorong munculnya industri dan usaha-usaha baru di daerah yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Wali Kota Probolinggo Rukmini yang hadir pada kesempatan itu mengatakan daya listrik tersedia di daerahnya sudah cukup, namun tetap harus ditambah oleh PLN karena permintaan dunia usaha dan rumah tangga terus berkembang.

"Untuk Kota Probolinggo bisa ditambah karena akan ada Pelabuhan Nusantara. Dalam waktu dekat, dermaga dengan kedalaman 9 meter akan beroperasi, insya Allah listrik sudah cukup, tapi khawatir jika nanti kedalaman 15 meter beroperasi, mudahan listriknya tercukupi," katanya.

Apresiasi kepada PLN juga disampaikan oleh Rektor Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) Dr Andy Tirta. Ia mengaku banyak mendapat dukungan dari PLN Wilayah NTB, khususnya Area Sumbawa, termasuk dalam bentuk tenaga dosen.

"Dukungan itu banyak sekali memberikan manfaat untuk pengembangan kampus. Mudahan bisa menjadi cahaya tersendiri di NTB, khususnya di Pulau Sumbawa," ucapnya.

Pada kesempatan itu, PLN juga memberikan bantuan berupa trafo edukasi kepada UTS. Trafo tersebut diharapkan dapat membantu proses pembelajaran di salah satu kampus di Pulau Sumbawa, NTB itu.  (*)