KPU NTB: Persyaratan Zul-Rohmi dan Suhaili-Amin Lengkap

Mataram (Antaranews.com) - Persyaratan pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Dr Zulkiflimansyah dan Dr Sitti Rohmi Djalilah (Zul - Rohmi) serta H Moh Suhaili dan H Muhammad Amin (Suhaili - Amin) dinyatakan lengkap oleh KPU Nusa Tenggara Barat.

"Dari tiga pasangan bakal calon yang melalui parpol dua dinyatakan lengkap, yakni Zul - Rohmi dan Suhaili Amin," kata Komisioner KPU NTB Suhardi Soud di Mataram, Kamis.

Sementara, satu pasangan lagi yang melalui parpol yakni H Ahyar Abduh dan Mori Hanafi belum dinyatakan lengkap. Hal ini dikarenakan pasangan Ahyar - Mori ini terkendala di legalisir ijazah S2 Mori Hanafi, karena menggunakan ijazah S2 luar negeri yang belum di legalisir.

"Sebenarnya bisa saja dinyatakan lengkap kalau menggunakan ijazah S1, tapi karena saat mendaftar yang dilampirkan ijazah S2 maka itu yang dijadikan acuan, meski dalam peraturan KPU itu minimal ijazah yang digunakan adalah SMA," jelasnya.

Suhardi menyatakan, apabila dari 18 sampai 20 Januari masa perbaikan berakhir, kemudian legalisir asli ijazah S2 itu belum juga ada, maka KPU akan memberikan dua pilihan alternatif, pada Mori Hanafi apakah tetap memakai ijazah S2 atau ijazah S1.

Sedangkan, satu pasangan bakal calon lagi yang mendaftar melalui jalur perseorangan Ali Bin Dahlan dan TGH Lalu Gede Muhammad Ali Wirasakti Amir Murni (Ali - Sakti) dinyatakan belum lengkap karena masih kekurangan dukungan sebanyak 101.026 dukungan.

Sebelumnya, tim pemenangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur melalui jalur perseorangan Ali - Sakti sudah menyerahkan sebanyak 138.693 kekurangan dukungan di Kantor KPU NTB, Kamis (18/1).

Sementara itu, Tim Penghubung Zul - Rohmi, Sunandar menegaskan pasangan Zul - Rohmi sudah tidak ada masalah.

"Terkait masalah ada yang bertanya ijazah SD dinyatakan hilang tidak benar. Sudah kita kumpulkan semua. KPU sudah menyatakan persyaratan dukungan Zul - Rohmi sudah lengkap dan tidak ada yang di tambah lagi," katanya.

Terkait soal pengunduran Dr Zulkiflimansyah sebagai anggota DPR RI dari PKS itu juga sudah tidak ada masalah. Karena sudah disampaikan ke KPU dengan surat pernyataan asli mundur.

"Kenapa saat pendaftaran itu hanya scan. Karena untuk itu butuh waktu mengingat jarak yang cukup jauh, sehingga hanya dilampirkan hasil scan terlebih dahulu," katanya. (*)