Tokoh Lombok Barat Dukung Izzul - Khudori

id PILKADA LOMBOK BARAT, IZZUL - KHAER

Bismillah, setelah melakukan pengkajian yang mendalam, saya menyatakan diri bergabung memenangkan pasangan Izzul-Khudori di Pilkada Lombok Barat
Lombok Barat (Antaranews.com) - Tokoh masyarakat yang juga merupakan mantan Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi Nusa Tenggara Barat Dr. HL Sajim Sastrawan menyatakan dukungannya pada pasangan HM. Izzul Islam dan TGH Khudori Ibrahim dalam kontestasi Pilkada bupati dan wakil bupati Lombok Barat 2018.

"Bismillah, setelah melakukan pengkajian yang mendalam, saya menyatakan diri bergabung memenangkan pasangan Izzul-Khudori di Pilkada Lombok Barat (Lobar)," ujar Sajim dalam silaturahmi dengan ribuan masyarakat se-Kecamatan Gerung di kediaman orang tuanya di Gerung, Minggu.

Menurut mantan bakal calon bupati Lobar itu, alasan dirinya mendukung pasangan berjargon Zulkhaer itu, dikarenakan keduanya merupakan figur yang tidak bisa di intervensi oleh pihak manapun.

"Kalau dua figur lainnya ada remote yang mengendalikannya. Wajarlah, kalau saya sebut ada dua paslon boneka di Lobar. Tapi, kalau Zulkhaer ini, adalah pasangan yang bebas dari intervensi siapapun," tegas Sajim.

Ia mengaku, perlu turun gunung mengajak masyarakat Lobar agar memilih menggunakan akal pikiran. Sebab, saat ini, kondisi pemerintahan di Gumi Patut Patuh Patju telah jauh keluar dari koridor para pendahulunya.

Terlebih, dengan dana mencapai Rp2 triliunan saat ini, di mana sayangnya pengelolaan dana tersebut justru tidak tepat sasaran.

"Dengan uang yang cukup besar itu, seharusnya Kabupaten Lobar harus bisa keluar dari jeratan kemiskinan dan ketertinggalan. Tapi, yang ada kami pantau, malah pemerintahannya hanya terfokus pada rutinitas tanpa ada program inovasi guna mengurai program dasar masyarakatnya," jelas Sajim.

Ia menjelaskan, sebagai barometer ibu kota, Gerung seharusnya ditata supaya mencerminkan kota. Sajim lantas mengaku prihatin dengan banyaknya oknum pejabat yang berurusan dengan hukum lantaran korupsi.

"Jadi, Lobar itu harus dipimpin oleh pemimpin yang berani mengambil sikap, tegas dan bekerja sepenuhnya bagi masyarakatnya. Nah, pilihan itu ada di pasangan Pak Izzul dan Khudori," ungkapnya.

Selaku orang yang pernah bertugas di Lobar sebagai Kades, Sekcam, Camat hingga jabatan lain. Sajim menuturkan, jika Lobar jauh tertinggal dari daerah lain dibandingkan 17 tahun silam. Kondisi ini disebabkan karena daerah ini selalu disibukkan dengan persoalan-persoalan yang semestinya tidak terjadi.

Kenapa demikian, menurut mantan Camat Sekotong ini, sebagai indikasinya selama penyelenggaraan pemerintahan, pemerintah kurang memberikan perhatian ke masyarakat baik terkait penyelenggaraan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan yang sama sekali tidak memperhatikan tata ruangnya.

Karena itu, mantan Staf Ahli Gubernur NTB ini lagi-lagi mengilas balik 17 tahun lalu bagaimana Lobar sebagai barometer NTB, namun saat ini kondisinya jauh berbeda bahwa Lobar selalu diurutan buncit terkait beberapa aspek.

"Jadi, Lobar itu harus diselamatkan. Ini jadi pekerjaan kita bersama untuk mengawalnya, saya meyakini jika pembangunan itu tidak melupakan sejarah dan marwah para pendahulunya. Maka, Lobar akan bisa jaya lagi kedepannya," tandas Sajim Sastrawan.

Sementara, bakal calon bupati Lobar HM. Izzul Islam mengaku, dukungan yang diberikan oleh tokoh kharismatik di Kecamatan Gerung, HL. Sajim Sastrawan Angrat akan makin menambah motivasi pihaknya untuk terus berikhtiar dalam mengarungi kontestasi Pilkada Lobar 2018.

Menurutnya, komunikasi antara dirinya dan Sajim telah dijalin selama setahun sebelum pencalonannya pada Pilkada Lobar kali ini.

"Orang yang paling pagi dan pertama menghubunginya adalah Mik Sajim. Beliau (Sajim) selalu mengingatkan saya akan pentingnya menghargai pendiri dan pendahulu daerah ini. Maka, dari itu, pesan itu selalu saya ingat, bahwasanya Lobar memang saat ini sangat jauh ketinggalan dari daerah lainnya. Inilah dasar awal saya maju, karena dorongan dari Mik Sajim untuk menyelamatkan Lobar dari keterpurukan untuk bisa maju dan bangkit kedepannya," kata Izzul Islam. (*)