Jasa Raharja-UGM bangun MCK di Lombok Barat

id Jasa Raharja NTB,UGM Yogyakarta,Desa Bagik Polak

Jasa Raharja-UGM bangun MCK di Lombok Barat

Kepala Jasa Raharja Cabang NTB (kanan) menyerahkan dana hibah program Bina Lingkungan sebesar Rp100 juta kepada perwakilan mahasiswa UGM, disaksikan Kepala Desa Bagik Polak Amir Amraen Putra. (Foto Antaranews NTB/ist)

Dana tersebut kami hibahkan kepada 24 mahasiswa UGM yang melaksanakan program KKN-PPM 2018 di Desa Bagik Polak
Lombok Barat (Antaranews NTB) - Perseroan Terbatas Jasa Raharja Cabang Nusa Tenggara Barat bekerja sama dengan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, membangun fasilitas mandi, cuci dan kakus (MCK) yang bisa digunakan oleh warga Desa Bagik Polak, Kabupaten Lombok Barat.

Kepala Jasa Raharja Cabang NTB Amiruddin Zein di Lombok Barat, Senin, mengatakan pembangunan MCK bagi warga Desa Bagik Polak dibiayai menggunakan dana program Bina Lingkungan sebesar Rp100 juta.

"Dana tersebut kami hibahkan kepada mahasiswa UGM yang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) 2018 di Desa Bagik Polak," katanya.

Penyaluran bantuan tersebut, kata dia, berdasarkan proposal yang diajukan oleh mahasiswa UGM. Proposal tersebut sudah melalui proses verifikasi dan persetujuan dari Jasa Raharja Pusat di Jakarta.

Lebih lanjut, Amiruddin menambahkan pelaksanaan pembangunan MCK akan dilakukan oleh para mahasiswa. Namun, laporan penggunaan dana hibah akan diserahkan ke Jasa Raharja sebagai bentuk pertanggungjawaban.

"MCK sangat diperlukan karena ada beberapa titik di Desa Bagik Polak yang belum punya sarana kesehatan tersebut. Kami berharap bantuan tersebut benar-benar dirasakan manfaatnya oleh warga," ujarnya.

Koordinator Mahasiswa Unit KKN-PPM UGM Aby Nadiem, mengaku memprogramkan pembangunan MCK dalam rangka mendukung upaya pemerintah menyediakan sanitasi yang layak, sehingga warga tidak lagi buang air besar sembarangan.

Seluruh dana hibah yang diberikan PT Jasa Raharja difokuskan untuk membangun MCK di beberapa dusun yang masih kekurangan sarana sanitasi tersebut.

Pembangunan MCK, lanjut dia, akan dilakukan bekerja sama dengan berbagai pihak, terutama warga Desa Bagik Polak. Sebab, waktu untuk menyelesaikan program KKN-PPM hanya 50 hari.

"Kami sudah merencanakan program pembangunannya dalam tiga tahap. Semua dusun akan kami observasi untuk menentukan titik-titik mana yang sangat membutuhkan MCK," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Bagik Polak Amir Amraen Putra, sangat mengapresiasi kepedulian PT Jasa Raharja Cabang NTB yang telah memberikan dana hibah sebesar Rp100 juta untuk pembangunan fasilitas sanitasi bagi warganya.

Menurut dia, kepedulian perusahaan sangat dibutuhkan oleh Desa Bagik Polak. Pasalnya, dana yang dikelola sebesar Rp1,7 miliar pada 2018 yang bersumber dari alokasi dana desa (APBD), dan dana desa (APBN), tidak cukup untuk melaksanakan pembangunan setiap tahun.

"Uang Rp100 juta dari Jasa Raharja tidak seberapa, tapi itu sangat luar biasa, saya sangat terharu. Alhamdulillah berkat kehadiran adik-adik dari UGM, warga Desa Bagik Polak kebagian rezeki dari Jasa Raharja," tutur pria yang dulunya aktif sebagai aktivis ini.  (*)