distan mataram tiadakan program pembangunan jalan usaha tani

id Distan Mataram

distan mataram tiadakan program pembangunan jalan usaha tani

ilustrasi. Pekerja memetik cabai rawit di areal perkebunan Nambangan Lor, Kota Madiun, Jawa Timur. (ANTARA Foto)

Program Pembangunan Jalan Usaha Tani PADA 2018 ditiadakan karena keterbatasan anggaran untuk pembebasan lahan
Mataram (Antaranews NTB) - Dinas Pertanian Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, meniadakan Program Pembangunan Jalan Usaha Tani PADA 2018 karena keterbatasan anggaran untuk pembebasan lahan.

Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram H Mutawalli di Mataram, Sabtu, mengatakan pembangunan tiga ruas jalan usaha tani tahun 2017, menjadi program terakhir.

"Hingga saat ini, kami telah membangun sekitar 10 ruas jalan usaha tani sebagai salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan petani melalui efisiensi biaya operasional," katanya.

Ia mengatakan keberadaan jalan usaha tani memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan petani, karena petani yang biasanya mengangkut hasil pertanian secara manual kini bisa lebih cepat dan mudah dengan menggunakan kendaraan roda dua dan tiga.

Jalan usaha tani yang dibangun rata-rata memiliki lebar 2,5 meter, sehingga hanya dapat dilewati kendaraan roda dua dan tiga untuk memudahkan petani mengangkut berbagai kebutuhan pertanian dan hasil pertanian.

"Jalan usaha tani sengaja tidak dilebarkan dan tidak dihotmiks agar tidak memicu alih fungsi lahan di kawasan tersebut. Apalagi, kalau dihotmix, akan muncul pembangunan rumah bahkan rumah toko (ruko)," katanya.

Namun demikian, hal itu kini menjadi masalah bagi pemerintah kota serta jadi salah satu pertimbangan juga ditiadakannya pembangunan jalan usaha tani pada 2018. Pada sejumlah titik jalan usaha tani sudah mulai muncul bangunan-bangunan yang seharusnya tidak boleh ada.

"Untuk hal ini, kami berharap peran dari Dinas Perkerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) agar lebih ketat melakukan pengawasan," katanya.

Selain itu, tambah Mutawalli, ditiadakannya pembangunan jalan usaha tani selain keterbatasan anggaran untuk pembebasan lahan, juga petani dan warga sekitar yang akan dibebaskan lahannya mau sepakat jika jalan usaha tani dibuat dengan lebar empat meter.

"Padahal, kita sengaja tidak mau membuat jalan lebar guna menghindari munculkan pembangunan-pembangunan di sekitar jalan usaha tani yang akhirnya ke depan alih fungsi lahan semakin marak dan lahan pertanian berkurang," ujarnya.