Mataram (Antaranews NTB) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, segera melakukan kajian untuk pembangunan rumah sakit pemerintah tipe C, sebagai salah satu upaya penyesuaian kebijakan BPJS Kesehatan terkait rujukan berjenjang.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram H Effendi Eko Saswito di Mataram, Selasa, mengatakan, apabila ada rumah sakit pemerintah kota dengan tipe C, maka masyarakat bisa memiliki alternatif untuk rujukan berjenjang setelah melalui fasilitas kesehatan (faskes) pertama.
"Sekarang kita hanya punya RS tipe B, sehingga rujukan-rujukan dari faskes pertama selalu ke tipe D, kemudian tipe C yang hanya dimiliki RS swasta," katanya.
Ia mengatakan, kajian terhadap rencana pembangunan RS tipe C tersebut diserahkan ke Dinas Kesehatan dengan melibatkan tim konsultan, pihak-pihak terkait serta para pemangku kepentingan di bidang kesehatan.
Kajian tersebut juga akan membahas kemungkinan pembangunan RS tipe C dengan meningkatkan salah satu dari 11 puskesmas yang ada di Kota Mataram atau membangun baru.
"Jadi kita tunggu hasil kajian dari Dinas Kesehatan," kata Sekda.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi yang dikonfirmasi terkait rencana pembangunan RS tipe C mengatakan, kajian terhadap wacana tersebut akan dimulai tahun 2019.
"Untuk tahun ini, kita lihat dulu upaya dan inovasi yang dilakukan pihak RSUD Mataram terhadap kebijakan BPJS Kesehatan, jika memang ternyata kita butuh RS tipe C maka 2019, pembangunan RS tipe C mulai kita kaji," katanya.
Usman menilai, dengan komitmen pemerintah kota dalam bidang kesehatan serta semakin tingginya tuntutan masyarakat di bidang kesehatan, keberadaan RS tipe C yang dikelola pemerintah kota sangat penting.
"Tujuannya, agar masyarakat memiliki alternatif rujukan RS tipe C milik pemerintah. Dimana saat ini RS tipe D dan C hanya dimiliki RS swasta," katanya juga.
Menurutnya, apabila dari hasil kajian itu nantinya memungkinkan keberadaan salah satu dari 11 puskesmas ditingkatkan menjadi RS tipe C, maka ada dua puskesmas yang dinilai layak.
Puskesmas tersebut adalah Puskesmas Tanjung Karang dan Puskesmas Karang Taliwang karena keduanya masih memiliki lahan luas di sekelilingnya guna dibebaskan untuk perluasan lahan puskesmas sehingga dapat memenuhi syarat ketersediaan lahan.
"Keterbatasan lahan di kota menjadi salah satu kendala kita melakukan perluasan puskesmas," katanya.
Namun demikian, lanjut Usman, pihaknya tidak mau terburu-buru menyikapi kebijakan BPJS Kesehatan, karena sisa tahun ini pihaknya masih akan melihat kondisi perkembangan RSUD Kota Mataram.
Dengan harapan, RSUD Kota Mataram bisa terus berinovasi untuk meningkatkan pelayanan sehingga pendapatan RSUD Mataram bisa dipertahankan.
Berita Terkait
Pemkab Lombok Timur siapkan pelayanan adminduk di rumah sakit
Selasa, 16 April 2024 17:55
Pengobatan peradangan gusi bisa dilakukan di rumah
Jumat, 5 April 2024 6:33
Pasukan Israel tahan 107 pasien di Kompleks Medis
Minggu, 31 Maret 2024 19:47
Gempa Tuban, Sejumlah pasien RSUD Bawean enggan ditempatkan di dalam ruangan
Sabtu, 23 Maret 2024 22:07
Sejumlah rumah sakit di Jatim rusak akibat Gempa Tuban, berikut daftarnya
Sabtu, 23 Maret 2024 9:46
Vokalis band SORE Ade Paloh meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit
Rabu, 20 Maret 2024 14:11
Gulkarmat Jaktim padamkan kebakaran di RS Harapan Bunda
Jumat, 8 Maret 2024 5:49
Rumah sakit kelas C di Kota Mataram siap dibangun
Jumat, 1 Maret 2024 16:40