Mataram (Antaranews NTB) – Pengasuh senior Christine Sowinski mengatakan bahwa orangtua bercerai merupakan pengalaman traumatis dan penuh gejolak bagi anak-anak.
Di saat itulah hubungan anak-anak dengan wali langsung mereka sungguh menjadi rumit dan peran kakek-nenek menjadi lebih penting, menurut Sowinski.
“Kadang-kadang orangtua tidak dapat memberikan kemantapan hati. Namun, kakek-nenek dapat membantu menyampaikan perasaan bahwa ‘segalanya berjalan seperti biasa’,” ujar Sowinski, menurut laporan DPA, yang dilansir Selasa.
Ia melanjutkan bahwa hal tersebut juga dapat membantu orangtua untuk mengetahui bahwa kakek-nenek bersedia untuk memberikan dukungan emosional dan merawat anak-anak.
Bagaimanapun, sambung Sowinski, kakek-nenek mesti memastikan diri untuk tidak terlibat dalam masalah hubugan. Misalnya saja, membicarakan keburukan atau menghina mantan menantu atau mantan menantu perempuan.
“Anak-anak akan sering menanggapi dengan segera, dengan berpaling dari kakek-nenek mereka,” imbuh Sowinski.
Berita Terkait
Polresta Mataram tingkatkan pencegahaan penyalahguna narkoba pada anak
Senin, 11 Juli 2022 17:10
Orang tua diminta meningkatkan peran dalam mencegah penyalahgunaan narkoba
Sabtu, 2 Januari 2021 12:49
Pasangan selebriti Ardina Rasti-Arie Dwi Andhika nikmati peran sebagai orangtua
Rabu, 20 Maret 2019 11:33
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01