Mataram (Antaranews NTB) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat mengalokasikan anggaran belasan miliar rupiah untuk penanganan drainase guna menghindari genangan saat musim hujan.
"Setiap tahun kami mengalokasikan anggaran Rp10 miliar hingga Rp12 miliar untuk penanganan drainase dan normalisasi baik pada saluran maupun sungai," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Mahmuddin Tura di Mataram, Selasa.
Namun, katanya, alokasi anggaran tersebut belum dapat menangani semua saluran air di Kota Mataram.
Idealnya, katanya, untuk melakukan perbaikan drainase secara menyeluruh di Kota Mataram membutuhkan dana ratusan miliar rupiah.
"Sementara kita hanya mampu mengalokasikan belasan miliar per tahun, jadi kalau dirata-ratakan setahun Rp10 miliar, penataan drainase baru bisa tuntas dalam 10 tahun," katanya.
Ia mengatakan kondisi drainase harus tetap dievaluasi lima tahun sekali untuk menyesuaikan elevasi dengan kondisi kekinian, akibat perkembangan dan pertumbuhan pembangunan di kota itu.
"Jadi dengan keterbatasan anggaran itu, kita berusaha melakukan perbaikan secara maksimal meskipun belum selesai satu masalah muncul masalah baru lagi," katanya.
Mahmuddin mengatakan pada Tahun Anggaran 2018, dengan anggaran penanganan drainase sekitar Rp12 miliar, sudah terealisasi sekitar 80 persen melalui beberapa kegiatan, antara lain operasional ratusan pasukan biru yang bertugas melakukan normalisasi sungai dan saluran, kegiatan normalisasi sungai dan saluran air, serta perbaikan drainase.
"Untuk drainase, kita fokus ke jalan-jalan lingkungan pada kawasan kumuh sementara untuk penataan pada jalan provinsi dan jalan nasional relatif sudah baik karena ditangani langsung pemerintah sekaligus dengan penataan jalan," katanya.
Mahmuddin mengatakan keberadaan drainase tingkat lingkungan perlu penataan ulang dengan melakukan normalisasi, penyesuaian elevasi, dan memperbesar dimensi karena daerah resapan air terus berkurang.
"Akibatnya, ketika hujan turun sebentar saja terjadi genangan karena aliran air banyak yang antre masuk saluran," katanya.
Oleh karena kebutuhan anggaran untuk penataan ulang drainase cukup besar, Dinas PUPR mengoptimalkan 315 orang pasukan biru untuk melakukan normalisasi secara manual, mengangkat sedimen dan gulma yang ada di saluran air.
"Tujuannya, ketika terjadi hujan air bisa mengalir tanpa meluap ke jalan. Tapi meskipun kita sudah bersihkan setiap hujan pertama saluran selalu tersumbat oleh sampah," katanya.
Ia juga mengatakan perlunya sosialisasi, pembinaan, dan merubah perilaku masyarakat agar tidak membuang sampah di drainase.
Berita Terkait
Mataram menyiagakan 197 petugas untuk mengecek saluran air
Rabu, 19 Oktober 2022 15:38
Dinas PUPR: belum ada alokasikan anggaran drainase
Selasa, 20 November 2018 16:03
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14