Korban gempa Sembalun tagih realisasi hunian tetap

id hunian tetap

Korban gempa Sembalun tagih realisasi hunian tetap

Seorang ibu memberi susu bayinya dekat bangunan rumah Hunian Tetap (Huntap) miliknya di Dusun Montong Dao, Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, NTB, Jumat (5/10). Guna meringankan beban korban gempa di Lombok Tengah pada masa rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa pihak MDMC bersama para donatur dan relawan membangun rumah hunian tetap senilai Rp.23 juta berbahan campuran semen, kapur, pasir, kayu dan besi seluas 8 x 8 meter berbentuk rumah keong yang tahan gempa hingga 10 SR. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc/18.

Lombok Timur (Antaranews NTB) - Korban gempa di kawasan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat menagih janji pemerintah terkait dengan realisasi pembangunan hunian tetap bagi rumah rusak berat.

Nursimah bersama sejumlah warga lainnya di Dusun Longken, Desa Sanjang, Kecamatan Sembalun di Lombok Timur, Selasa, mengeluhkan realisasi janji pemerintah untuk pembangunan hunian itu.

Bahkan, mereka mengaku jenuh dengan kegiatan pemerintah yang tak kunjung tuntas dalam melakukan rapat pembahasan pembangunan hunian tetap tersebut.

Oleh karena itu, Nursimah bersama warga setempat berharap kepada pemerintah untuk segera mencairkan dana tersebut, mengingat musim penghujan telah tiba.

"Berapa-berapa sudah walaupun Rp30 juta dikasih, saya tidak masalah, yang penting cepat dicairkan," kata Nursimah, warga yang rumahnya telah tercatat dalam kategori rusak berat akibat gempa beberapa waktu lalu itu.

Warga lainnya, Ahmad, juga meminta hal yang sama kepada pemerintah.

"Ini harus cepat Pak, kalau tidak entar tenda kami duluan dilarikan hujan angin," ujarnya.

Kepala Desa Sajang Lalu Kanahan mengakui bahwa masyarakatnya kerap datang dan mempertanyakan realisasi pembangunan hunian tersebut.

"Jadi memang sekarang ini masyarakat kita sudah jenuh dengan birokrasi yang berbelit-belit, terlalu panjang. Kesannya kita lebih lama membangun birokrasi ketimbang bangun rumah," kata dia.

Bahkan, katanya, sejak konsep hunian tetap mulai disosialisasikan pemerintah, hingga saat ini belum ada satu pun yang berdiri di Kecamatan Sembalun.

"Ini fakta di lapangan, sampai dua bulan ini belum ada realisasi pembangunan di Sembalun," ujarnya.

Kepala Desa Timba Gading Ridwan Hardi mengatakan pihaknya sering bertatap muka dengan pemerintah daerah membahas rencana pembangunan hunian tetap.

"Koordinasi dan laporan kondisi perkembangan sering kita komunikasikan dengan bupati, terakhir pekan lalu. Tapi apa yang menjadi kendala realisasinya belum juga dilaksanakan, kita belum tahu pasti," kata dia.