85 persen penduduk Mataram menjadi peserta JKN

id JKN

85 persen penduduk Mataram menjadi peserta JKN

(1)

Mataram (Antaranews NTB) - Kepala Cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Mataram dr Muhammad Ali menyebutkan jumlah peserta jaminan kesehatan nasional di Kota Mataram kini telah mencapai 85 persen dari populasi penduduk 424 ribu jiwa.

"Dengan demikian sesuai data per 1 Oktober 2018, masih terdapat sekitar 15 persen penduduk yang belum menjadi peserta jaminan kesehatan nasional (JKN) yang perlu ditingkatkan," katanya kepada sejumlah wartawan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis.

Pernyataan itu dikemukakannya seusai melakukan rapat forum kemitraan pemangku kepentingan JKN yang dipimpin Ketua Forum sekaligus Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram H Effendi Eko Saswito.

Ia mengatakan, upaya peningkatan kepesertaan JKN dinilai penting untuk mencapai target minimal 95 persen penduduk Mataram menjadi peserta JKN pada tahun 2019, baik secara mandiri maupun melalui penerima bantuan iuran (PBI).

"Harapannya melalui pertemuan ini, Pemerintah Kota Mataram dapat melakukan berbagai langkah untuk mendukung tercapainya target kepesertaan JKN yang telah ditetapkan," katanya.

Untuk mencapai target tersebut, BPJS Kesehatan terus berupaya melihat potensi dari kalangan mana yang dapat berkontribusi dalam waktu dekat untuk penambahan kepesertaan.

Salah satunya potensi yang dibidik BPJS Kesehatan adalah peningkatan kepersertaan JKN dari PBI atau yang dibiayai oleh pemerintah daerah dengan menaikkan jumlah masyarakat yang ditanggung.

Artinya, masyarakat yang ditanggung pemerintah tidak sebatas kelompok dari kalangan fakir miskin melainkan juga masyarakat yang bersedia didaftarkan untuk kelas tiga.

"Salah satunya dengan mengakomodasi pegawai non-pegawai negeri sipil (PNS) menjadi peserta JKN," katanya.

Selain menyasar peningkatan jumlah peserta dari kelompok PBI, dia juga merencanakan menyasar pekerja penerima upah dari berbagai badan usaha yang ada agar dapat mendaftarkan para karyawannya.

"Kami juga aktif melakukan sosialisasi program JKN, hasilnya mulai terlihat ada peningkatan pendaftaran peserta dari kalangan perorangan atau mandiri. Harapannya, semoga target yang kita tetapkan Tahun 2019 bisa tercapai," katanya.