Mataram dapat anggaran perbaikan irigasi Rp5 miliar

id Irigasi Mataram,Mataram Rp500 miliar,perbaikan irigasi,menjelang hujan,sawah mataram

Mataram dapat anggaran perbaikan irigasi Rp5 miliar

POTENSI LAHAN PERTANIAN Seorang bocah menaiki traktor orang tuanya saat membajak sawah di Kelurahan Dasan Cermen, Mataram, NTB, Kamis (8/4). Menurut data Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura NTB, potensi lahan pertanian di NTB seluas 1.109.599 hektare sejauh ini baru dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian pangan seluas 497.893 hektare. Areal pertanian yang dikategori lahan irigasi seluas 146.916 hektare, non irigasi 35.339 hektare, lahan tadah hujan seluas 28.553 hektare dan lahan kering seluas 287 hektare.(Foto:Ahmad Subaidi/
ANTARAMataram.com/10)

Mataram (Antaranews NTB) - Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat pada 2019?mendapatkan alokasi anggaran perbaikan irigasi sebesar Rp5 miliar untuk perbaikan Daerah Irigasi Tembelok dan Bertais.

"Jadi program perbaikan irigasi tahun 2019, khusus untuk Daerah Irigasi (DI) Tebelok dan Betais yang berada di wilayah bagian timur Mataram," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Mahmuddin Tura di Mataram, Selasa.

Ia menyebutkan di Kota Mataram terdapat enam DI, meliputi DI Mataram Kiri, DI Pamotan, DI Unus, dan DI Pesongoran, DI Tembelok dan Bertais.

Namun anggaran yang turun pada 2019 khusus untuk DI Tembelok dan Bertais sehingga anggaran itu tidak boleh digabung untuk perbaikan DI lainnya.

"Jika anggaran pemerintah menetapkan tahun 2019 untuk perbaikan DI Tembelok dan Bertais, maka kita harus fokus ke DI tersebut agar tidak menyalahi aturan. Untuk tahun 2018 ini dikerjakan DI Unus dengan anggaran Rp2 miliar," katanya.

Dia mengatakan ari hasil survei, total panjang DI Tembelok dan Bertais lebih dari 10 kilometer, namun dengan anggaran Rp5 miliar, akan dilakukan perbaikan di titik-titik tertentu yang kondisinya rusak berat, bahkan ada juga yang masih tanah.

Perbaikan irigasi pada DI Tembelok dan Bertais akan dilakukan dengan konstruksi berupa batu pasangan atau pemasangan beronjong sesuai dengan kondisi lapangan.

"Dengan anggaran Rp5 miliar itu, kami memprediksi dapat memperbaiki sepanjang 5-6 kilomter DI Tembelok dan Bertais pada titik-titik tertentu," katanya.

Mahmuddin menambahkan kerusakan DI Tembelok dan Bertais dipicu juga karena maraknya alih fungsi lahan sehingga kerusakan daerah irigasi juga menjadi pemicu banjir.

Irigasi merupakan salah satu program prioritas pemerintah kota guna mendukung peningkatan produksi pertanian, apalagi setelah adanya lahan pertanian pangan berkelanjutan yang sudah mendapatkan jaminan ketersediaan air irigasi hingga 2031.

Menyinggung tentang proyek perbaikan DI Unus tahun ini dengan anggaran Rp2 miliar, Mahmuddin menyebutkan proyek perbaikan irigasi sudah hampir rampung.

"Realisasi pengerjaan DI Unus telah mencapai 90 persen, kami yakin akhir tahun ini bisa tuntas," katanya.