Kemenkes apresiasi kinerja kader Posyandu Lombok Barat

id kader posyandu,kemenkes,posyandu lobar,pemkab lobar,jambore kader kesehatan

Kemenkes apresiasi kinerja kader Posyandu Lombok Barat

Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid berswafoto dengaqn kader posyandu dalam kegiatan Jambore Kader Kesehatan 2018 di lapangan Suranadi, Kabupaten Lombok Barat, NTB. (Foto Antaranews NTB/Ist)

Para kader, anda sekalian adalah para agen perubahan yang membawa kemajuan di desa masing-masing. Kami dari Kemenkes mengakui dedikasi anda. Tanpa kader, kesehatan tidak akan maju. terima kasih para kader
Lombok Barat, (Antaranews NTB) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengapresiasi kinerja para kader pos pelayanan terpadu (posyandu) sehingga Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, berhasil meraih berbagai prestasi di bidang kesehatan.

"Para kader, anda sekalian adalah para agen perubahan yang membawa kemajuan di desa masing-masing. Kami dari Kemenkes mengakui dedikasi anda. Tanpa kader, kesehatan tidak akan maju. terima kasih para kader," kata Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kemenkes, dr Kirana Primatasari, di Lombok Barat.

Hal itu dikatakan Kirana saat menghadiri pembukaan Jambore Kader Kesehatan 2018 di lapangan Suranadi, Kabupaten Lombok Barat.

Perempuan yang pernah menjabat sebagai Kepala Puskesmas Lingsar, Kabupaten Lombok Barat era 1990-an tersebut menyampaikan harapannya agar program-program yang dicanangkan pemerintah pusat dapat dilaksanakan dengan baik di tingkat bawah.

Melalui posyandu misalnya, peran kader sangat penting menjadikan anak-anak lebih sehat termasuk memutus penularan tuberculosis (TBC) atau penyakit yang biasanya menyerang paru-paru.

Begitu juga dengan penanganan stunting atau sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya.

"Kami mengharapkan posyandu harus berjalan setiap bulan karena di sana tempat bertemunya para ibu, bayi dan balita dengan para kader dan tenaga kesehatan. Di sana kita bisa belajar bagaimana memberikan makanan kepada bayi dan balita agar terhindar dari stunting, dan ibu bisa tetap sehat," ujar Kirana.

Selain Kemenkes, capaian prestasi Pemkab Lombok Barat juga mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi IX DPR Hj Ermalena. Seluruh capaian tersebut diakui Ermalena berkat kerja keras bupati, dinas dan para kader.

Menurut politikus PPP dari Daerah Pemilihan NTB tersebut, penurunan angka stunting hingga 28 persen di Kabupaten Lombok Barat, bukan hanya prestasi bupati dan kepala dinas saja, tapi itu adalah prestasi semua kader yang hadir.

"Tapi komandannya tetap pak bupati dan kepala dinas. Ini bukti kalau kita bersatu, apapun bisa kita selesaikan. Di tempat lain susah turunkan stunting, tapi di sini luar biasa capaiannya," ucap Ermalena.

Tidak hanya itu, Ermalena juga memuji pembangunan sistem informasi yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat, yakni e-Posyandu.

Ia bahkan berencana menjadikan strategi Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat menjadi model nasional untuk diterapkan di daerah-daerah se-Indonesia.

"E-Posyandu ini luar biasa. Bisa dijadikan contoh karena melalui e-posyandu para kader bisa memantau kondisi bayi dan balita binaannya. Nanti kita bicarakan dengan Kemenkes agar bisa dijadikan model nasional," katanya.

Seperti diketahui, masalah stunting di Kabupaten Lombok Barat merupakan masalah sangat krusial.

Pada 2007, angka bayi lahir dalam keadaan pendek (stunting) menyentuh 49,8 persen. Setelah diintervensi dengan program, turun menjadi 32 persen pada 2016. Angka tersebut menurun hingga 28,9 persen yang sebenarnya ditargetkan tercapai pada 2020. Bahkan angka tersebut berada di bawah rata-rata nasional.(*)