Indonesia bantu peningkatan kapasitas pertanian Myanmar

id pertanian,tenaga ,ahli

Indonesia bantu peningkatan kapasitas pertanian Myanmar

Petani mempersiapkan lahan untuk menanam padi di lahan pertanian desa Cibuntu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (15/10/2018). Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi mencatat surplus beras pada 2018 ini diperkirakan mencapai 350 ribu ton. ANTARA FOTO/Nurul Ramadhan/foc.

Jakarta, (Antaranews NTB) - Indonesia melalui Direktorat Kerja Sama Teknik Kementerian Luar Negeri mengirim dua orang tenaga ahli pertanian ke Myanmar untuk memberikan pelatihan peningkatan kualitas di bidang tersebut.
   
"Pengiriman tenaga ahli ini untuk membantu Myanmar yang sedang dalam usaha meningkatkan kapasitasnya di bidang pertanian," ujar Dubes RI untuk Myanmar Iza Fadri melalui keterangan pers yang diterima Antara di Jakarta, Minggu.

Pelatihan ini juga ditujukan untuk meningkatkan kontribusi Indonesia dalam mendorong percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang diamanatkan PBB. Pelatihan bertajuk "Dispatch Expert on Agriculture for Myanmar" ini dilaksanakan di Hlegu Township, Yangon, Myanmar, dan diharapkan peserta dapat menularkan ilmu dan keterampilan barunya kepada teman-teman mereka sekembalinya ke daerah.
    
Lebih lanjut, pelatihan turut diharapkan bisa mendorong kerja sama dan hubungan bilateral kedua negara serta mengeratkan kontak antar warga masyarakat di kedua negara.
    
Sementara itu, Direktur Regional Yangon pada Kementerian Pertanian, Peternakan, dan Pengairan Myanmar U Kyaw Kyaw menyampaikan bahwa pelatihan ini sudah tepat dilaksanakan di Myanmar, mengingat negara ini punya kebutuhan untuk meningkatkan kualitas produk buah-buahan dan sayuran.

 "Manfaatkan sebaik-baiknya kehadiran tenaga ahli pertanian Indonesia untuk meningkatkan kapasitas pertanian nasional," pungkas Kyaw.
    
Pelatihan yang dilaksanakan selama empat hari ini diikuti oleh 23 orang petani yang berasal dari enam kawasan di seluruh penjuru Myanmar yakni, Mandalay, Bago, Yangon, Nay Pyi Taw, Shan, dan Rakhine.
    
Selain itu pelatihan juga diikuti oleh tujuh orang peserta dari kalangan pemerintah, akademisi, dan LSM yang bergerak di bidang pertanian yang akan belajar mengenai teknik budi daya dan pengolahan pasca panen untuk komoditas sayuran berdaun seperti kangkung, pokcai, sawi, kol, dan bayam.

 Kedua tenaga ahli yang dikirim berasal dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang itu telah cukup berpengalaman dalam mengajar dan melatih para petani dari berbagai negara. Diharapkan melalui program ini, selain dapat meningkatkan kapasitas petaninya, Myanmar juga dapat saling berbagi informasi dengan para tenaga ahli Indonesia dalam pengembangan pertanian melalui metode hortikultura.