Mataram bertekad lanjutkan penataan kawasan bisnis Cakranegara

id kawasan bisnis cakranegara

Mataram bertekad lanjutkan penataan kawasan bisnis Cakranegara

Sejumlah petugas Satpol PP kota Mataram membawa meja milik para pedagang saat melakukan penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang trotoar jalan AA Gde Ngurah Cakranegara, Mataram, NTB, Kamis (21/7). FOTO ANTARA/Ahmad Subaidi/ (1)

Mataram (Antaranews NTB) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat bertekad untuk terus melanjutkan penataan kawasan bisnis Cakranegara dengan membentuk tim penataan kawasan bisnis tersebut yang terbagi dalam beberapa kelompok kerja (pokja).

Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Senin, mengatakan, pembentukan tim penataan Kawasan Bisnis Cakranegara tersebut sebagai wujud komitmen dari Pemerintah Kota Mataram untuk menjawab tantangan dari Satker Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL) Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Satker berharap Pemerintah Kota Mataram dapat mengambil peran untuk mendukung kegiatan penataan tahap pertama yang telah dilakukan oleh Satker PBL NTB untuk program tahun 2018, karena ada beberapa hal yang masih membutuhkan perhatian pada saat penataan yang dilakukan oleh Satker di kawasan tersebut dinyatakan selesai," ujarnya.

Mohan mengakui, setalah dilakukan intervensi oleh Satker PBL kondisi kawasan Cakranegara mengalami perubahan besar yang mendapat apresiasi luar biasa dari masyarakat.

"Namun dalam perjalanannya masih ada beberapa hal dari rencana penataan yang menjadi hambatan dan belum dapat dilakukan secara menyeluruh," katanya di sela kegiatan rapat pembetukan pokja kawasan bisnis Cakranegara.

Hambatan yang dimaksudkan Mohan seperti belum dilakukannya penataan di sisi timur dan selatan dari perempatan Cakranegara.

Selain itu juga munculnya hambatan lain, diantaranya terkait dengan lalu lintas yang masih semrawut dan membutuhkan rekayasa, kantong-kantong parkir, dan PKL yang belum tertata.

Hal tersebut membutuhkan komitmen kuat Pemerintah Kota Mataram agar seluruh rencana penataan dapat teraplikasi dengan baik tanpa menimbulkan ekses-ekses sosial.

"Saya tidak mau Pemerintah Kota Mataram dinilai tidak memiliki `political will` dalam rangka mengamankan proyek-proyek nasional seperti itu," ujarnya.

Untuk itu, kata Mohan, Pemerintah kota Mataram telah lakukan komunikasi dengan semua pihak setempat dan telah mendapatkan dukungan, sehingga masalah-masalah ditemukan jalan keluarnya. ?

Karena itu Mohan meminta seluruh anggota tim agar segera dapat bekerja mengawal jalannya penataan kawaan Cakranegara. Memastikan semua berjalan dengan baik, serta akan melakukan komunikasi lebih lanjut dengan Satker PBL NTB.

Penataan kawasan Cakranegara kata Mohan, bukan merupakan satu-satunya penataan yang mendapat pengawalan dari Pemerintah Kota Mataram.

Pada saat bersamaan Pemerintah Kota Mataram juga berencana untuk melakukan penataan secara paralel pada kawasan Kota Tua Ampenan, yang menurut kabar terakhir akan mendapat intervensi dari Bank Dunia senilai Rp28 miliar.

Sementara Ketua Tim Penataan Kawasan Bisnis Cakranegara? Asisten I Setda Kota Mataram Lalu Martawang menambahkan, menurut rencana kawasan bisnis Cakranegara akan mendapatkan penataan lanjutan dengan penerapan yang mempertahankan konsep keaslian dan kekhasan sebagai cagar budaya.

Dalam pertemuan awal, tim yang telah terbagi dalam beberapa pokja sesuai dengan bidang teknisnya diminta untuk mempersiapkan dan menyusun program kerja untuk masing-masing pokja, agar penataan berikutnya dapat dilakukan secara terpadu dan menyeluruh.

"Bila telah selesai, akan menjadi contoh untuk direplikasi ke wilayah lain yang ada di Kota Mataram," katanya.

Martawang mengatakan, tim memiliki waktu sampai satu minggu ke depan untuk menetapkan program kerja masing-masing untuk kembali melakukan pertemuan dalam rangka sinkronisasi antarpokja, karena sampai Maret tahun 2019, kawasan itu masih berada dalam masa pemeliharaan oleh Satker sebelum diserahkan ke Pemerintah Kota Mataram.

"Kabarnya tahun depan ada dana Rp27 miliar dari Satker PLB NTB yang akan bisa diberikan bila kita dianggap sukses dalam program penataan sebelumnya," kata Martawang.