PUPR tuntaskan lnormalisasi dua sungai Mataram

id Sungai di Mataram

PUPR tuntaskan lnormalisasi dua sungai Mataram

Gubernur NTB H Zulkieflimansyah didampingi Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh dan Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana saat diatas perahu karet dalam kegiatan bersih sungai memperingati HUT ke 60 NTB di Kali jangkok, Kota Mataram. (1) (1/)

Mataram (Antaranews NTB) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram, saat ini sudah tuntas melakukan normalisasi dua sungai sebagai upaya antisipasi banjir saat musim hujan di kota itu.

Kepala Dinas PUPR Kota Mataram H Mahmuddin Tura di Mataram, Minggu, mengatakan dua sungai yang telah dinormalisasi itu adalah Sungai Ancar dan Sungai Unus.

"Dua sungai tersebut, merupakan sungai yang rawan meluap ke permukiman penduduk saat intensitas hujan tinggi," katanya.

Oleh karena itu, hampir setiap tahun pemerintah kota mengalokasikan anggaran untuk normalisasi guna meminimalisir terjadinya banjir. Untuk tahun ini, anggaran normalisasi dua sungai tersebut sebesar Rp200 juta, dengan menggunakan alat berat.

Kegiatan normalisasi dilakukan pada titik-titik yang dianggap memiliki "pulau-pulau" sedimen yang tinggi atau yang memicu penyempitan aliran sungai.

"Kami berharap dengan adanya normalisasi ini, bisa memperlancar aliran air meskipun debit hujan tinggi, dan warga sekitar bisa terhindar dari bencana banjir," katanya.

Namun demikian, lanjutnya, khusus untuk Sungai Ancar di kawasan Kekalik Jaya pihaknya belum dapat menjamin 100 persen, sebab selama ini selain sedimentasi pemicu luapan air disebabkan juga karena penyempitan sungai akibat adanya warga yang membangun kos-kosan di sempadan sungai.

Selain itu adanya tanggul yang belum ditinggikan karena masih adanya kebutuhan air irigasi untuk petani, serta pertimbangan keamanan rumah warga di sempadan sungai.

"Jadi untuk Sungai Ancar di kawasan Kekalik Jaya, kendalanya cukup banyak sehingga kami juga kesulitan melakukan normalisasi. Tetapi kita tetap berharap tidak terjadi banjir," ujarnya.

Di sisi lain, Mahmuddin mengimbau kepada masyarakat tidak membuang sampah ke sungai yang juga menjadi salah satu penyebab terhambatnya aliran sungai dan memicu banjir.

Sementara untuk Sungai Jangkuk, sambung Mahmuddin, sejauh ini kondisi sedimentasinya belum mengkhawatirkan dan petugas harian lepas atau pasukan biru dari Dinas PUPR tetap aktif melakukan pembersihan di sepanjang aliran sungai tersebut.

"Untuk normalisasi dan pemeliharan Sungai Jangkuk berada di Balai Wilayah Sungai (BWS), karena itu normalisasi kita fokuskan ke Sungai Ancar dan Unus hingga ke muara pantainya," kata Mahmuddin.