Kupang (Antaranews NTB) - Komisi V DPR RI segera memanggil pihak Kementerian Perhubungan, serta manajemen maskapai penerbangan Lion Air dan Wings Air terkait pencabutan bagasi cuma-cuma yang menurut rencana mulai diberlakukan pada Selasa (8/1).
"Kami segera memanggil pihak dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kemenhub serta manajemen dua maskapai itu terkait persoalan yang menimbulkan keresahan publik dalam beberapa hari terakhir," kata Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis kepada wartawan di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin.
Hal ini disampaikan saat ditanyai terkait polemik penghapusan atau pencabutan bagasi cuma-cuma 20 kilogram oleh dua maskapai penerbangan Lion Air dan Wings Air.
Dalam rapat dengan agenda dengar pendapat itu pihaknya akan mencari alasan terkait pencabutan bagasi cuma-cuma itu.
Terkait Polemik itu Komisi V DPR RI meminta operator maskapai penerbangan nasional senantiasa melaksanakan seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk ketika ada perubahan prosedur operasional.
"Setiap maskapai penerbangan harus menaati peraturan perundang-undangan. Artinya bahwa perubahan peraturan harus sampaikan ke pihak Kemenhub," ujar dia.
Komisi V DPR RI juga meminta operator maskapai penerbangan nasional dalam hal pengaturan bagasi berbayar bagi maskapai dengan pelayanan standar minimum (no frill) untuk meyosialisasikan pengaturan tersebut kepada seluruh konsumen dan masyarakat agar tidak terjadi miskomunikasi.
Di samping itu pihaknya juga meminta agar operator maskapai penerbangan nasional senantiasa melaksanakan dan meningkatkan standar keselamatan dan keamanan penerbangan serta melakukan peningkatan pengawasan terhadap bagasi yang sebelumnya gratis menjadi berbayar.
"Jangan sampai pencabutan itu tidak dibarengi dengan peningkatan standar keselamatan serta keamanan bagasi," ujar dia.
Sementara itu Markus, pengguna jasa angkutan udara saat ditemui di Bandara El Tari, mengaku keberatan dengan rencan pencabutan itu.
"Ini sosialiasinya sudah minim, terus tiba-tiba dengan bahwa akan ada penghapusan. Inikan tidak masuk akal," ujar dia.
Ia meniai bahwa apa yang dilakukan oleh Lion air dan Wings Air tak sebanding dengan pelayananan yang diterima oleh konsumen.
Salah satunya adalah masalah keterlambatan keberangkatan pesawat milik maskapai penerbangan itu yang selama ini terus terjadi.
Berita Terkait
Pengguna jasa Bandara Lombok diimbau pakai transportasi resmi jelang Lebaran
Kamis, 4 April 2024 13:46
Kadishub sebut penambahan penerbangan Lombok-Malaysia diharapkan naikkan wisatawan
Rabu, 23 Agustus 2023 4:36
Lion Air sebut penerbangan tujuan Kendari batal mendarat karena cuaca buruk
Jumat, 19 Mei 2023 6:19
Lion Air pesawatnya senggol garbarata di Bandara Mopah Merauke
Jumat, 27 Januari 2023 4:14
Eks Presiden ACT Ibnu Khajar divonis tiga tahun penjara
Selasa, 24 Januari 2023 18:20
Saat pesawat penumpang mendarat di air
Selasa, 12 Januari 2021 12:00
Jangan ditiru! penumpang pesawat Lion Air curi 2 pelampung
Rabu, 4 November 2020 21:27
Akibat kerusakan mesin, Lion Air rute Lombok-Surabaya mendarat darurat
Selasa, 29 September 2020 21:06