Pedagang dan pembeli keluhkan harga daging ayam masih tinggi

id harga ayam potong,harga sembako

Pedagang dan pembeli keluhkan harga daging ayam masih tinggi

Harga daging ayam potong di Mataram masih tinggi mencapai Rp40 ribu per kilogram.

Mataram (Antaranews NTB) - Para pedagang dan pembeli di Pasar Tradisional Kebon Roek Ampenan, sama-sama mengeluhkan masih tingginya harga daging ayam potong yang telah berlangsung sejak akhir Desember 2018.
     
"Semua kita pedagang mengeluh, pasar sepi, penjualan turun, pembeli minta harga diturunkan dikira kita yang menentukan harga," kata Rumini, pedagang daging ayam di Pasar Tradisional Kebon Roek, Senin.
     
Dari hasil pantauan Antara di Pasar Tradisional Kebon Roek Ampenan, Senin, harga daging ayam masih bertahan pada Rp40 ribu per kilogram. Hal tersebut menyebabkan lesunya pasar, banyak pedagang daging ayam terlihat sepi pengunjung.
     
Omzet para pedagang daging ayam turun drastis sejak tiga hari yang lalu. Sutiah, salah seorang pedagang mengaku kalau sebelumnya omzetnya mencapai Rp15 juta setiap harinya, namun sekarang hanya Rp5 juta. 
     
Atikah, pedagang yang lain juga menyebut kalau sebelumnya omzet hariannya mencapai Rp30 juta namun sejak tiga hari ini hanya Rp10 juta saja.
     
"Sebelumnya 300 ekor ayam kita potong setiap harinya, sejak tiga hari ini hanya 100 ekor saja" tegas Rumini ketika diwawancarai.
     
Para pembeli juga mengurangi intensitas konsumsi daging ayam, dari dua kali seminggu menjadi sekali saja dalam seminggu.
     
Mahyudin, salah seorang pembeli menyatakan bahwa sekarang dia dan keluarga hanya mampu membeli daging ayam sekali dalam seminggu.
     
"Kalau golongan menengah ke atas tidak ada masalah, tapi kita emak-emak yang hanya jatahnya Rp50 ribu sehari, berat pak, anak emapat kalau beli daging ayam Rp40 ribu sisa RP10 ribu, dapat beli apa?" ujar Asifa, salah seorang pembeli.
     
Para pedagang mengaku tidak tahu apa penyebab harga daging ayam masih tetap tinggi sajak kenaikan pada Maulid yang lalu, mereka berharap pihak terkait seperti dinas perdagangan membantu  mencarikan solusinya.
     
Padahal menurut mereka harga kontrak peternak dengan perusahaan Rp18 ribu  per kilogramnya untuk ayam yang masih hidup. Namun mereka mangaku membeli dengan harga Rp25 ribu.