BNPB jamin uang pengganti rumah korban gempa NTB

id Gempa Lombok,Lombok Gempa,BNPB gempa,Lombok bangkit

BNPB jamin uang pengganti rumah korban gempa NTB

Dokumen - Seorang pengungsi korban gempa bumi mencuci pakaian mengunakan air dari parit di dekat tempat pengungsian di Desa Santong, Kayangan, Lombok Utara, NTB. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/wsj/18. (1) (1/)

Yang pasti, proses pembangunan oleh masyarakat, kami pastikan bisa diklaim dengan dana bantuan rumah yang sudah ada di rekening bank
Mataram (Antaranews NTB) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo menjamin adanya uang pengganti rumah bagi masyarakat terdampak gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang membangun rumahnya secara swadaya.

"Masyarakat yang sudah membangun rumah sendiri itu bisa diklaim uang pengganti. Nanti fasilitator yang menilai supaya uangnya cepat dicairkan," ujarnya usai menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascagempa NTB di ruang rapat utama (RRU) kantor Gubernur NTB, Jumat.

Hadir dalam rakor tersebut, Gubernur NTB H Zulkieflimansyah, Wagub NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah, Sekda NTB H Rosiadi Sayuti, jajaran pemerintah kabupaten/kota terdampak gempa dan instansi pemerintah baik pusat dan daerah serta jajaran TNI/Polri.

Ia menjelaskan, untuk dapat mencairkan dana bantuan yang sudah disiapkan pemerintah tersebut, masyarakat terlebih dahulu harus melengkapi persyaratan untuk mengambil dana kompensasi pembangunan rumahnya itu. Salah satunya, harus didampingi oleh tenaga fasilitator di tempatnya masing-masing.

"Yang pasti, proses pembangunan oleh masyarakat, kami pastikan bisa diklaim dengan dana bantuan rumah yang sudah ada di rekening bank," tegasnya.

Doni menyatakan, bagi masyarakat yang sudah berinisiatif membangun rumahnya sendiri, karena terlalu lama mengharapkan dana bantuan pemerintah yang tak kunjung turun, diharuskan mereka terdaftar sebagai penerima bantuan perbaikan rumahnya.

Ketentuannya, nama mereka sudah masuk di surat keputusan (SK) oleh bupati dan walikota di di wilayah terdampak gempa di NTB.

Hal ini, tambahnya proses itu dilakukan untuk mencegah validasi data yang salah terkait penerima dana bantuan rumah itu.

"Makanya by name by adress itu penting. Kalau proses validasi yang dilakukan di daerah itu salah, hasilnya juga akan salah. Ini yang jauh-jauh hari kita cegah, makanya kita hanya fokus memperoses dana bantuan yang jadi usulan pemda kabupaten/kota untuk kita berikan dana bantuan itu," ucapnya.

Menurutnya, salah satu pemeran penting dalam percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi adalah masyarakat. Karena itu, lanjut Doni, masyarakat juga harus aktif ikut membangun kembali rumahnya, karena konsep yang diinginkan sejak awal oleh pemerintah adalah swakelola.

"Karena ini target kita harus selesai Maret, kita harap masyarakat juga aktif. Sehingga, kalau semua ini selesai masyarakat juga bisa nyaman tinggal di rumah sendiri," katanya.

Sementara itu, Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah menyatakan, saat ini perkembangan pembangunan rumah pascagempa mengalami perkembangan ke arah yang positif. Itu menyusul, pasca adanya tambahan fasilitator dari aparat TNI dan Polri, terpantau sudah lebih 70 persen pembangunan rumah mulai berjalan.

"Kalau angka pertumbuhan hunian tetap (huntap) ada sekitar 4 ribu yang sudah terbangun. Bahkan, di Lombok Utara tadi saya pantau, dalam sehari sudah ada seribu rumah yang terbangun.

Insya Allah, kita optimistis ke depannya akan ada peningkatan ke arah penambahan pembangunan huntapnya," kata Rohmi.