SPEEDY LUNCURKAN PORTAL MUSIK INDIE "SPEEDY TREK"

id

    Mataram, 10/8 (ANTARA) - Telkom Divre V Jatim, meluncurkan portal musik indie "Speedy Trek" guna mewadahi band-band indie agar bisa mengekspose lagu-lagunya dengan cara mengunduh (download) di portal tersebut.

    Portal tersebut diluncurkan  Executive General Manager Telkom Divre V Jawa Timur, Triana Mulyatsa, bertempat di  DOME Universitas Muhammadiyah Malang (9/8).

   "Saat ini telah terjadi perubahan besar pada jalur distribusi musik dari jalur konvensional ke jalur digital, dan ini dimotori oleh hadirnya internet yang mempermudah masyarakat melakukan upload dan download apa saja termasuk lagu," kata Triana.

    Dengan demikian, ke depan, akan muncul ekonomi berbasis kreatifitas, atau yang lebih sering disebut sebagai creative economy.

    Di tengah masyarakat Indonesia, lanjut Triana, potensi kreativitas anak muda terbilang sangat besar dan luar biasa untuk dikembangkan, sehingga Speedy mewadahi dan meng-ekspose kreatifitas tersebut dalam wadah portal musik Speedy Trek.

    Pada tahap awal ini, tak kurang dari 400 group band yang tergabung dalam komunitas BandieFlex telah siap mendownload karyanya lewat Speedy Trek.      Bahkan, 11 diantaranya telah menghasilkan satu album kompilasi Vol.1 yang telah didistribusikan melalui CD. Jika seluruh band ini kemudian meng-upload hasil karyanya, maka akan tercipta sebuah komunitas musik digital yang menjadi embrio dari Indonesia Digital Community, atau yang di Telkom disebut sebagai Indigo.

    Indigo adalah inisiatif Telkom masuk dalam digital bisnis dengan mewadahi komunitas-komunitas digital yang ada di masyarakat. Ini tak terlepas dari 4 portofolio bisnis yang akan menjadi fokus Telkom  ke depan yaitu Telecommunications, Informations, Media, and Entertainment (TIME).

    Senior Manager Marketing & Sales TELKOM Divre V Jatim, Gatot Indra menambahkan, saat ini 90 persen dari list lagu yang ada di RBT (Ring Back Tone) Flexi didominasi oleh lagu-lagu indie.

     "Ini artinya, terbuka peluang yang sangat lebar bagi lagu-lagu terbaik yang diupload di Speedy Trek untuk dikomersialkan menjadi RBT. Pangsa pasarnya sebagian besar adalah komunitas. Dan jika lagu-lagunya banyak disukai, tidak menutup kemungkinan bisa menjadi hit, seperti lagunya Mbah Surip (almarhum) atau Band Kuburan yang mengawali karir dari band indie," katanya.

    Ia berharap, Speedy Trek bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin menjadi wadah kreatifitas band indie, sehingga selain bisa ikut mewarnai mobile music industry di tanah air, juga meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Indonesia dari sisi creative economy. (*)