PVMBG tetapkan zona bahaya Gunung Karangetang

id Gunung Karang Etang,Bahaya letusan,letusan di gunung,Sulawesi UTara,Menado

PVMBG tetapkan zona bahaya Gunung Karangetang

Guguran material vulkanik gunung Karangetang yang jatuh ke laut diamati dari sisi Barat Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Minggu (10/2/2019). Berdasarkan hasil pengamatan visual, aktivitas lava yang masih terus berlangsung dapat mengakibatkan akumulasi volume lava di lereng gunung dan mengakibatkan perubahan arah sebaran aliran lava maupun guguran material vulkanik serta mengakibatkan longsor pada bagian tubuh gunung api. ANTARA FOTO/Adwit B Pramono. (ANTARA FOTO/ADWIT B PRAMONO)

Mataram (Antaranews NTB) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan zoba bahaya sektoral Gunung Karangetang, Kabupaten Kepulauan Siau-Tagulandang-Biaro (Sitaro).

"PVMBG merekomendasikan warga maupun pengunjung tidak melakukan aktivitas di dalam zona bahaya Gunung Karangetang," kata Sutopo melalui media percakapan Medkom Bencana-2 di Manado, Sulawesi Utara, Selasa.

Aktivitas vulkanik salah satu gunung api aktif di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dimulai dengan guguran lava yang terjadi sejak November 2018.

"PVMBG mengeluarkan rekomendasi zona perkiraan bahaya yang meliputi radius 2,5 kilometer dari puncak kawah dua (utara) dan kawah utama (selatan)," ujarnya.

Di samping itu, zona berbahaya juga mencakup sektoral dari puncak ke arah barat barat laut sejauh tiga kilometer dan ke arah barat laut utara sejauh empat kilometer.

Dampak aktivitas vulkanik tersebut, sekitar 53 kepala keluarga (190 jiwa) mengungsi di beberapa titik.

Sebanyak 33 kepala keluarga (122 jiwa) berada di penampungan Paseng, 11 kepala keluarga (39) di sekolah GMIST Batubulan, dan sembilan kepala keluarga (29) di rumah-rumah kerabat.

Pengungsi ini merupakan penduduk yang berisiko terdampak aktivitas vulkanik yaitu di Desa Batubulan yang memiliki luas 3,96 kilometer persegi dengan jumlah penduduk yang terdata sebanyak 159 kepala keluarga (515 jiwa).

Gunung Karangetang yang berada di Pulai Siau erupsi pada Sabtu, 2 Februari 2019 lalu, ratusan warga diungsikan ke tempat aman dari ancaman leleran lava.