Menristekdikti resmikan Rumah Sakit Universitas Indonesia di Depok

id Menristekdikti ,Mohammad Nasir,Rumah sakit UI,RS UI

Menristekdikti resmikan Rumah Sakit Universitas Indonesia di Depok

Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), yang dibangun UI bekerja sama dengan Japan Internasional Cooperation (JICA) mendirikan rumah sakit pemerintah yang berada di bawah manajemen UI pada 30 Sepetember 2013 di atas tanah seluas 74.043 meter persegi. - (FOTO ANTARA/HO-www.id.emb-japan.go.jp)

Saya berharap RSUI bukan lagi berbicara layanan lokal dan nasional saja tetapi harus menjadi global

Mataram (Antaranews NTB) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi(Menristekdikti) RI, Prof. H. Mohamad Nasir meresmikan Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) yang berada di dalam kompleks Kampus UI, Depok.

"Saya berharap RSUI bukan lagi berbicara layanan lokal dan nasional saja tetapi harus menjadi global," katanya dalam sambutan peresmian RSUI di Kampus UI Depok, Rabu.

Jadi, kata Menristekdikti bagaimana kita membawa institusi yang diakui dalam standar dunia internasional.

Untuk itu, ia berharap jangan sampai ada konflik lagi dibawahnya seperti beda cara pandang karena masalah tersebut sudah selesai dan melangkah yang lebih jauh.

Menristekdikti mengatakan, saat ini 24 rumah sakit pendidikan dan 12 yang sudah beroperasi dan empat yang telah selesai secara paripurna.

Hadir dalam acara tersebut Duta Besar Jepang untuk Indonesia H.E.Ishii Masafumi, Rektor UI Prof. Muhammad Anis, Direktur RSUI dr. Julianto Witjaksono,  dan Anggota Dewan Pengawas RSUI  Drs. Theodorus M Tuanakotta.

RSUI merupakan RS Perguruan Tinggi Negeri pertama di Indonesia yang mempunyai konsep dan rancang bangun sebagai fasilitas pelayanan kesehatan satu atap (One Stop Health Services), mulai dari pelayanan primer, sekunder hingga unggulan. 

RSUI dibangun di atas lahan seluas 106.100 M2 dengan luas bangunan 82.074 meter per segi (14 lantai) yang berkapasitas 300 tempat tidur (tahap pertama) dan berada di kompleks area Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan UI kampus Depok.

RSUI ini dirancang mempunyai kekuatan tahan gempa hingga 9,0 Skala Richter (SR).

"Kita mengadopsi teknologi baru, di mana bantalan di setiap tiang pondasi dirancang agar bisa tahan gempa hingga 9,0 SR," kata Direktur RSUI, Julianto Witjaksono.

Ia mengatakan, dengan bangunan yang mempunyai tahan gempa ini, maka para pasien akan merasa aman dan nyaman ketika berada di dalam ruangan tanpa ada rasa khawatir sedikitpun.

"Kami ingin memberikan yang terbaik bagi masyarakat," katanya.

Universitas Indonesia bekerja sama dengan Japan Internasional Cooperation (JICA) mendirikan Rumah Sakit pemerintah yang berada dibawah manajemen UI pada 30 Sepetember 2013 diatas tanah seluas 74.043 meter persegi.

Dikatakannya, RSUI merupakan rumah sakit pendidikan klas B yang menerapkan konsep kendali infeksi konfrehensif dan merupakan rumah sakit pertama di Indonesia yang berstruktur tahan gempa dengan memadukan layanan paripurna terintegrasi berbasis rumah sakit primer, sekunder, dan tersier untuk pendidikan, pelayanan dan penelitian berkelas internasional.

"Pelayanan unggulan RSUI adalah Neurokardiovaskular, High Risk Maternal dan Perinatologi, Infeksi topik, Pelayanan promotif dan prefentif lansia," katanya.

Julianto menjelaskan kapasitas operasional awal menyediakan 300 tempat tidur (50 persen kelas 3), untuk pengembangan ke depan menyediakan hingga 900 tempat tidur.

"RSUI memiliki 14 lantai, dengan 250 kamar yang terdiri dari 1/3 kamar kelas satu (VIP), 1/3 kamar kelas dua dan 1/3 kamar kelas tiga mengikuti standar internasional," katanya