Mau tahu agenda kegiatan Festival Bau Nyale

id Bau Nyale,Festival Pesona,Perang Peresean,Kuta Mandalika

Mau tahu agenda kegiatan Festival Bau Nyale

Ribuan warga kembali kepinggiran pantai usai melakukan tradisi "Bau Nyale" di pantai Kaliantan, Desa Pemokong, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, NTB, Sabtu (6/3).Tradisi Bau Nyale atau tangkap "Nyale" (sejenis cacing laut) muncul sekali setahun di pantai selatan Lombok. FOTO ANTARA/Ahmad Subaid.

Mataram (Antaranews NTB) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata RI dan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, akan menyelenggarakan kegiatan Festival Bau Nyale dari 17 sampai 25 Februari 2019 di kawasan Pantai Kuta Mandalika, Lombok Tengah.

Dari laman Dinas Pariwisata Pemprov NTB, sejumlah kegiatan itu:
– 17 Februari 2019: Surfing Contest di Pantai Gerupuk, Lombok Tengah,
– 17-23 Februari 2019: foto contest dengan tema Kegiatan Bau Nyale,
– 18 Februari 2019: Pengelolaan Desa Wisata Mandalika di Kawasan Mandalika,
– 19-23 Februari 2019: Peresean di Pantai Senek Mandalika.
– 21 Februari 2019: Kreatif Dialog di Selasar Bazar Mandalika, Pameran Ekraf,
Pameran Desa Wisata, Fashion Show oleh Samuel Watimena dan Designer NTB, Keynote Speech oleh Menteri Pariwisata Narasumber lain oleh Kementerian PDT RI dan Badan Ekonomi Kreatif RI,
– 22 Februari 2019: Mandalika Berdzikir di Masjid NurulBilad, ITDC,
– 23 Februari 2019: Parade Budaya dipusatkan di Kota Praya Lombok Tengah,
– 24 Februari 2019: Grand Final Pemilihan Putri Mandalika,
Kampung Kuliner dan Malam Puncak, Pesona Bau Nyale di Pantai Seger,
– 25 Februari 2019: Bersih Pantai di Pantai Seger, Mandalika.

Bau Nyale, sebuah budaya unik dari masyarakat Lombok yang berasal dari Legenda Putri
Mandalika. Bau Nyale berasal dari bahasa Sasak “Bau” yang berarti menangkap dan “Nyale” adalah cacing laut yang berwarna-warni.

Tidak sekadar menangkap cacing laut, akan tetapi budaya menangkap “Nyale” ini mempunyai makna yang begitu berharga. Budaya yang berharga yang diwariskan oleh Putri Mandalika sebagai seorang putri yang begitu cantik dan berani mengorbankan dirinya untuk kedamaian negaranya.

Keberanian inilah yang harus selalu menjadi teladan bagi warga masyarakat Lombok dan menjadikan hal ini sebagai budaya yang sangat berharga. Hingga saat ini, masyarakat Lombok masih sangat meyakini bahwa siapapun yang dapat menangkap Nyale akan beruntung.