TPS Pemilu 2019 di Mataram bertambah

id kpu,mataram,tps,pemilih

TPS Pemilu 2019 di Mataram bertambah

ILUSTRASI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) (ANTARA FOTO/Rudi Mulya)

"Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) saat ini tercatat lebih dari 293 ribu pemilih, sehingag satu TPS mengakomodasi maksimal 300 pemilih,"
Mataram (Antaranews NTB) - Komisi Pemilihan Umum Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) untuk Pemilu 2019 bertambah dari rencana 667 menjadi 1.274 titik.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mataram M Husni Abidin di Mataram, Selasa, mengatakan, pertambahan jumlah TPS itu dipicu karena terjadinya perubahan daftar pemilih tetap, menjadi daftar pemilih tambahan hasil perubahan dua.

"Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) saat ini tercatat lebih dari 293 ribu pemilih, sehingag satu TPS mengakomodasi maksimal 300 pemilih," ujarnya.

Sementara menyinggung tentang kesiapan logistik, Husni mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan perakitan kotak suara, dan penyortiran alat-alat lain selain surat suara, hologram dan formulir.

"Sekarang kami sedang melakukan pengepakkan berbagai alat coblos, seperti paku, bantalan, tinta, bulpen dan lainnya yang dilakukan oleh tenaga dari internal KPU," katanya.

Sedangkan untuk surat suara dijadwalkan naik cetak pada tanggal 11 Maret 2019, dan diperkirakan diterima KPU pada akhir Maret 2019 untuk dilakukan pelipatan.

Logistik ditargetkan mulai didistribusikan pada H-7 hari pencoblosan, melalui panitia pemilihan kecamatan (PPK), kemudian PPK akan melanjutkan ke TPS.

"Pendistribuan H-7 pencoblosan kami rasa cukup, sebab kondisi geografi Mataram relatif baik sehingga dalam pendistribusian tidak ada kendala, kecuali terjadi cuaca ekstrem," ujarnya.

Lebih jauh, Husni yang baru dilantik awal bulan Februari ini mengatakan, dalam proses pelipatan surat suara nanti, pihaknya juga akan melibatkan mahasiswa namun tetap melibatkan warga sekitar seperti pemilu-pemilu sebelumnya.

Ia mengatakan, pelibatan mahasiswa ini bertujuan untuk meminimalisir berbagai kesalahan dan kerusakan, mengingat kartu yang akan dilipat cukup banyak karena dalam Pemilu 2019, satu pemilih mendapatkan lima surat suara.

Oleh karena itu, dia menilai, dengan melibatkan tenaga muda yang profesional bisa mudah dikontrol sehingga dapat meminimalisir kesalahan hitungan karena surat suara tersebut akan diikat dalam jumlah tertentu.

"Karena itu ketelitian sangat penting. Kesalahan menghitung bisa berdampak fatal karena bisa saja disalahgunakan. Untuk itu, kita membutuhkan relawan muda yang lebih teliti," ujarnya.