Bahkan Benny sempat emosi ketika menanggapi pertanyaan pers tentang kekalahan yang diderita tim akibat kurangnya merotasi pemain.
"Ini pertandingan yang sesungguhnya sehingga ibarat memakan buah simalakama. Kalau saya merotasi pemain dengan menurunkan pemain yang belum pernah diturunkan, berapa banyak gol lagi yang akan diciptakan lawan. Kalau demikian apa lagi komentar kalian?" ujar Benny Dollo kepada wartawan seusai pertandingan.
Benny beralasan bahwa kurang maksimalnya perlawanan Timnas Indonesia lebih disebabkan kondisi fisik yang demikian lelah, dimana harus bertanding tiga kali dalam rentang waktu lima hari.
"Pemain sangat kelelahan, bagaimana kita mau memaksakan mereka? Sedangkan ini bukan pertandingan uji coba, tapi pertandingan yang sesungguhnya," tandas Benny lagi.
Dengan kekalahan itu tim Indonesia harus puas menempati runner-up, dan di semifinal pada 16 Desember mendatang akan bertanding melawan Thailand yang diprediksikan mampu menjuarai Grup B pada putaran yang digelar di Phuket, Thailand.
Thailand sendiri akan memastikan posisinya melalui pertandingan Rabu ini dalam putaran akhir Grup B.
Sementara pelatih Singapura, Radojko Avramovic mengatakan, keberhasilan timnya dalam pertandingan kemarin karena mampu memanfatkan peluang dalam melakukan serangan balik sejak unggul 1-0 pada awal babak pertama.
"Kami akui tekanan tim Indonesia sangat bagus. Kami memang menerapkan sistem pertahanan yang ketat tetapi juga cukup efektif melancarkan serangan," ujar Radojko yang akrab disapa Raddy ini.
Raddy juga mengeluhkan pendeknya jadwal pertandingan yang harus memainkan tiga pertandingan hanya dalam kurun waktu lima hari. "Tetapi itulah turnamen, kita selalu dituntut prima," ujarnya.
Dengan kemenangan ini Singapura di semifinal akan berhadapan runner-up Grup B, antara Vietnam atau Malaysia.(*)