KSB targetkan jadi kabupaten pertama terapkan sanitasi total berbasis masyarakat

id Sanitasi

KSB targetkan jadi kabupaten pertama terapkan sanitasi total berbasis masyarakat

LOMBA POSTER SANITASI Seorang peserta menunjukkan karyanya sebelum melakukan presentasi didepan juri saat diselenggarakan lomba poster di Hotel Sentosa, Senggigi, Gerung, Lombok Barat, NTB, Selasa (15/5). Lomba poster dan karya tulis bertemakan "Sanitasi dan Pengamanan Air Minum" tersebut diselenggarakan oleh Dinas PU NTB dan diikuti oleh 30 peserta dari siswa SMP se-NTB yang bertujuan memberikan pendidikan tentang pentingnya penyehatan sanitasi dan pengamanan air kepada anak sejak dini.FOTO ANTARA/Ahmad Subaidi/Koz/pd/12.

Mataram (Antaranews NTB) - Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat menargetkan daerahnya menjadi kabupaten pertama baik di tingkat provinsi mapun nasional serta internasional yang menerapkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Bupati Sumbawa Barat, HW Musyafirin di Sumbawa Barat, Rabu, menyatakan baru 13 Kabupaten/Kota diantaranya KSB dan satu provinsi yakni Yogyakarta yang sudah Open Defecation Free/ODF.

ODF merupakan pilar pertama dari lima pilar STBM. Pilar kedua adalah cuci tangan pakai sabun. Ketiga pengelolaan sampah, keempat pengelolaan limbah cair rumah tangga, dan pilar kelima penyediaan air minum-makan rumah tangga.

‘’Tugas kita tinggal melaksanakan empat pilar STBM, karena pilar pertama kita sudah ODF, yang agak berat adalah pengelolaan sampah dan pengelolaan limbah cair rumah tangga, ini yang harus dikerjakan bersama dari tingkat kabupaten hingga kepala desa untuk menggerakkan partisipasi masyarakat,” katanya saat memimpin rapat gerakan STBM sesuai laman Pemkab Sumbawa Barat.

Dikatakan, kelompok kerja (Pokja) harus segera dibuat terdiri dari asisten, Dinas Kesehatan, Dinas PUPRPP, Dinas Lingkungan Hidup dan dinas terkait lainnya, termasuk staf khusus Bupati.

Pokja ini yang akan melaksanakan komunikasi dan koordinasi hingga tingkat desa. Peraturan Bupati juga akan segera dirampungkan. Kemudian Aparatur Sipil Negara pendamping pembangunan dan perbaikan rumah korban gempa, ditugaskan menjadi pendamping gerakan STBM ini.

Optimalkan peran Agen Gotong Royong di setiap tingkatan terutama peliuk termasuk perawat dan bidan baik di Puskesmas maupun di Puskesmas Pembantu atau Polindes. Diharapkan KSB tuntas STBM tahun 2019 atau paling lambat awal tahun 2020, bukan hanya di tingkat Provinsi tapi juga tingkat Nasional bahkan Internasional.

Dalam pertemuan ini, Bupati juga mengungkap Pemerintah Provinsi Aceh akan melaksanakan kunjungan kerja ke KSB. Kunjungan mereka difasilitasi UNICEF dan World Bank atau Bank Dunia. Kedatangan mereka untuk mempelajari keberhasilan KSB yang berhasil menjadi Kabupaten ODF.