Pemkab Sumbawa Barat berharap organisasi "Sahabat Bumi" berkontribusi pascagempa
Mataram (Antaranews NTB) - Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin mengharapkan organisasi Sahabat Bumi yang difasilitasi United Nations Development Programme (UNDP) bisa membantu korban gempa.
‘’Survei ini bagus, datanya bisa dimanfaatkan Pemerintah Daerah untuk melakukan eksekusi di mana ditemukan keluhan soal ekonomi, sosial dan lainnya. Lembaga Sahabat Bumi yang difasilitasi UNDP juga kita harapkan memiliki program untuk peningkatan penghidupan korban gempa di KSB,” katanya saat membuka Sosialisasi Hasil Pengkajian Pemulihan dan Penentuan Komoditas untuk Analisis Rantai Nilai atas Survei Dampak Gempa Lombok-Sumbawa Terhadap Sumber Penghidupan Keluarga yang dilaksanakan Sahabat Bumi KSB, di Rumah Kebun, Kamis.
Melalui siaran persnya, Wabup menegaskan, survei dan analisis yang dilakukan harus memiliki tolok ukur. Narasumber dan data yang digunakan harus faktual dan akurat. Sebab, Pemerintah KSB memiliki data yang akurat.
Jangan sampai ada data yang tidak sesuai dengan yang ada. Apalagi Kabupaten Sumbawa Barat diakui secara nasional dengan penanganan pasca gempanya terbaik di Indonesia.
‘’Camat dan Kepala Desa atau Lurah bisa membantu sahabat bumi untuk data, agar akurat, karena itu bisa menjadi bahan pertimbangan. Kami juga ingin tahu dimana yang kurang agar bisa segera diperbaiki,” katanya.
Yori dari Sahabat Bumi menjelaskan survei dilaksanakan di seluruh Kabupaten/Kota di Pulau Lombok dan Sumbawa yang terdampak gempa. Survei dilakukan untuk mendapat gambaran tentang sumber penghidupan korban gempa terutama terkait karakteristik demografi, aset, dan strategi sumber penghidupan korban.
Nantinya dengan data yang ada, bersama UNDP akan mendesain strategi intervensi program yang relevan. Metode survei dilakukan dengan wawancara secara random (acak). Dari 239.954 rumah tangga korban gempa NTB, sampelnya sebanyak 770 rumah tangga. Khusus di KSB sebanyak 59 rumah tangga.
‘’Survei ini bagus, datanya bisa dimanfaatkan Pemerintah Daerah untuk melakukan eksekusi di mana ditemukan keluhan soal ekonomi, sosial dan lainnya. Lembaga Sahabat Bumi yang difasilitasi UNDP juga kita harapkan memiliki program untuk peningkatan penghidupan korban gempa di KSB,” katanya saat membuka Sosialisasi Hasil Pengkajian Pemulihan dan Penentuan Komoditas untuk Analisis Rantai Nilai atas Survei Dampak Gempa Lombok-Sumbawa Terhadap Sumber Penghidupan Keluarga yang dilaksanakan Sahabat Bumi KSB, di Rumah Kebun, Kamis.
Melalui siaran persnya, Wabup menegaskan, survei dan analisis yang dilakukan harus memiliki tolok ukur. Narasumber dan data yang digunakan harus faktual dan akurat. Sebab, Pemerintah KSB memiliki data yang akurat.
Jangan sampai ada data yang tidak sesuai dengan yang ada. Apalagi Kabupaten Sumbawa Barat diakui secara nasional dengan penanganan pasca gempanya terbaik di Indonesia.
‘’Camat dan Kepala Desa atau Lurah bisa membantu sahabat bumi untuk data, agar akurat, karena itu bisa menjadi bahan pertimbangan. Kami juga ingin tahu dimana yang kurang agar bisa segera diperbaiki,” katanya.
Yori dari Sahabat Bumi menjelaskan survei dilaksanakan di seluruh Kabupaten/Kota di Pulau Lombok dan Sumbawa yang terdampak gempa. Survei dilakukan untuk mendapat gambaran tentang sumber penghidupan korban gempa terutama terkait karakteristik demografi, aset, dan strategi sumber penghidupan korban.
Nantinya dengan data yang ada, bersama UNDP akan mendesain strategi intervensi program yang relevan. Metode survei dilakukan dengan wawancara secara random (acak). Dari 239.954 rumah tangga korban gempa NTB, sampelnya sebanyak 770 rumah tangga. Khusus di KSB sebanyak 59 rumah tangga.