Anak-anak digigit anjing di Kabupaten Bima

id Rabies

Mataram (Antaranews NTB) - Sejumlah anak berusia di bawah lima tahun mengalami luka setelah digigit anjing yang berkeliaran secara bebas di Kabupaten Bima, Nusa Tenggjara Barat.

"Total korban gigitan anjing hingga hari ini sebanyak 33 orang. Sebagian besar orang dewasa, ada juga beberapa anak-anak," kata Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, Rifai, ketika dihubungi dari Mataram, Sabtu.

Kasus gigitan anjing terakhir yang dilaporkan terjadi di Desa Piong, pada 22 Februari 2019. Dua anak menjadi korban, masing-masing Araf Asaraf (2), dan Fauzan (3).

Araf Asaraf digigit anjing ketika digendong neneknya pada Jumat (22/2) pukul 16.00 Wita. Korban mengalami luka gigitan hingga mengeluarkan darah di bagian pipi sebelah kanan.

Anjing yang sama juga menggigit Fauzan yang sedang berdiri di pinggir jalan. Korban mengalami luka hingga berdarah di bagian atas pelipis mata kanan.

Rifai mengatakan seluruh korban gigitan anjing sudah mendapatkan vaksin anti rabies (VAR). Termasuk dua anak yang digigit pada Jumat (22/2).

"Kedua anak itu langsung di bawa ke puskesmas terdekat untuk divaksin," ujarnya.

Menurut dia, gejala gigitan anjing yang mengarah ke positif rabies belum ada, meskipun sudah ada puluhan warga yang menjadi korban.

Namun sejak Kabupaten Dompu menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) rabies, Pemerintah Kabupaten Bima sudah melakukan berbagai langkah antisipasi.

Berbagai upaya yang harus dilaksanakan sudah dibahas oleh Dinas Kesehatan, bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bima, dalam rapat koordinasi pada 31 Januari 2019.

Rifai menyebutkan upaya yang sudah dilakukan adalah mengirim sampel anjing yang sudah dieleminasi ke Denpasar untuk memastikan apakah hewan tersebut penular rabies.

Pemberian pemahaman kepada masyarakat melalui penyuluhan juga sudah dan sedang dilaksanakan. Sasarannya adalah daerah perbatasan dengan Kabupaten Dompu, seperti Kecamatan Madapangga, Sanggara, Tambora, dan Donggo.

Dalam penyuluhan tersebut, pihaknya mengimbau warga untuk segera melapor ke petugas dan melakukan pertolongan pertama dengan cara mencuci luka gigitan anjing pakai air bersih mengalir dan menggunakan sabun mandi.

"Jangan pakai tanah karena kebiasaan membersihkan najis. Kalau pakai sabun dan air bersih bisa membunuh 80 persen penyakitnya jika ditangani 15 menit setelah digigit. Setelah itu baru diberikan vaksin anti rabies," kata Rifai.